27 November 2019 - Kehadiran Bendung Tiley yang terletak di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara sangat dinanti-nanti oleh masyarakat setempat. Pasalnya, Bendung ini akan memberikan suplai air irigasi untuk hamparan sawah di Desa Ngele-Ngele Kecil seluas 350 ha.
"Bendung Tiley bermanfaat untuk mensuplesi air irigasi lahan seluas 350 ha yang sebelumnya tidak dapat diairi sepenuhnya. Dengan adanya suplesi, yakin bahwa semua lahan sawah akan dapat diairi," jelas Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi dalam peresmian Bendung Modular Tiley yang berlangsung di lokasi bendung itu sendiri di Desa Ngele-Ngele Kecil, Kabupaten Pulau Morotai (26/11).
Kepala BWS Maluku Utara Ditjen Sumber Daya Air Harya Muldianto menyatakan bahwa Daerah Irigasi Tiley merupakan kewenangan kabupaten, sedangkan Bendung Tiley dibangun menggunakan APBN murni berdasarkan permintaan Pemerintah Kabupaten untuk mendukung Morotai sebagai Kawasan Ekonomi Khusus.
Bendung Modular Tiley merupakan bendung suplesi dengan debit sebesar 0.40 meter kubik per detik untuk menambah debit air dari Sungai Gugurina ke Sungai Gugubali di hilir sehingga dapat mencukupi layanan kebutuhan air Daerah Irigasi Tiley dengan luas potensial, sampai dengan November 2019 sebesar 350 ha dari 600 ha luas baku.
Agar bendung dapat berfungsi secara optimal, beberapa pekerjaan sedang dilakukan oleh BWS Maluku Utara, yaitu peningkatan saluran suplesi sepanjang 1.440 m dan pekerjaan rehabilitasi Bendung Tiley Hilir.
Kedepannya, terdapat beberapa hal yang direncanakan untuk mendukung optimalisasi Bendung Tiley, seperti rehabilitasi saluran primer sepanjang 1.96 m dan saluran sekunder sepanjang 2 km. "Saluran tersier masih diinventarisasi karena merupakan kewenangan Kementerian Pertanian," ucap Idhar Sahdar Kasatker PJPA BWS Maluku Utara. "BWS Malut siap membangun bila memang diprioritaskan di 2020."
Bendung Modular Tiley merupakan salah satu inovasi bidang infrastruktur sumber daya air yang didesain oleh BWS Maluku Utara bekerja sama dengan Balitbang Pusair. Teknologi Modular atau block beton terkunci pertama kalinya diterapkan di Bendung Tiley dan kini menjadi percontohan desain dan konstruksi bendung modular kelas dunia.
Kenapa teknologi modular dipilih untuk digunakan di Bendung Tiley? "Karena teknologi modular secara ekonomis lebih murah dan lebih cepat karena block beton dicetak di tempat. Dalam pelaksanaannya yang susah saat pemasangan, tetapi pekerjaannya mudah, betonnya bisa diangkat oleh empat orang," jelas Kasatker PJPA BWS Maluku Utara.
(KompuSDA-kty/gie)