logo
Sarasehan Ikatan Pensiunan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Untuk Membangun Delivery System Infrastruktur
Foto: Foto : Sarasehan IPPU

Hari Bakti PU ke-74 yang jatuh pada tanggal 3 Desember 2019 kemarin tidak hanya melibatkan para pegawai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang masih aktif, namun juga pegawai senior yang tergabung dalam Ikatan Pensiunan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (IPPU). Dengan maksud mendiskusikan berbagai masalah pembangunan infrastruktur dan sebagai ajang bagi senior dan generasi Milenial PUPR untuk mendiskusikan kemajuan Kementerian PUPR ke depan, IPPU mengadakan Sarasehan dengan tema “Membangun Delivery System Infrastruktur untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat” di Jakarta (9/12).

Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, pembangunan infrastruktur akan terus dilanjutkan selama periode lima tahun ke depan, baik infrastruktur jalan, bendungan, maupun infrastruktur dasar dan perumahan secara besar-besaran.

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti saat membawakan sambutan Menteri PUPR mengatakan bahwa dibandingkan 5 dengan negara lain, Indonesia masih relatif tertinggal. “Peringkat daya saing infrastruktur kita masih di posisi 71 dari 140 negara pada tahun 2018. Di tingkat ASEAN saat ini , daya saing infrastruktur kita masih berada di posisi 5, tertinggal dari Thailand, Brunei, Malaysia dan Singapura. Untuk itu pembangunan infrastruktur akan dilanjutkan dengan menghubungkan sentra produksi dengan sentra pemasaran, menguhubungkan kawasan-kawasan ekonomi produktif seperti kawasan industri, pariwisata, dan perdesaan,” ujar Anita.

Mulai tahun 2020 hingga 2024 mendatang, PUPR akan membangun 60 bendungan, 1.000 embung, 500.000 hektar jaringan irigasi baru, 2.500 Km jalan tol, dan 60.000 Km jalan baru. PUPR juga akan meningkatkan akses masyarakat terhadap air minum layak menjadi 90% serta akses sanitasi dan persampahan menjadi 80%. Selain itu, kita akan mewujudkan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur dengan konsep Smart Metropolis dan melanjutkan pembangunan 5 destinasi wisata prioritas yang akan selesai pada akhir tahun 2020.

“Besarnya amanat yang diemban Kementerian PUPR dalam membangun infrastruktur, tentunya memerlukan dukungan seluruh  pihak, termasuk Bapak/Ibu senior pensiunan PUPR yang saat ini masih mengabdi dan dilibatkan untuk memberikan kontribusi pemikiran dan tenaganya kepada pembangunan bangsa dan negara tercinta ini,” ujar Sekjen PUPR lagi.

Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi tenaga dan pemikiran para senior dibutuhkan untuk kemajuan dan perkembangan PUPR.  Untuk itu, melalui acara ini diharapkan dapat meningkatkan semangat Corps PUPR dalam persatuan dan kesatuan antara senior dengan generasi muda; Terbentuknya komunikasi yang intensif dalam tukar menukar pengalaman antara para senior PUPR dengan generasi penerus dalam mencari solusi atau masukan dalam percepatan pembangunan infrastruktur PUPR serta peningkatan delivery system infrastruktur PUPR untuk memastikan bahwa apa yang telah dibangun PUPR manfaatnya tidak hanya sampai sending saja tapi juga dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat.  Selain itu, kiranya dapat menghasilkan inovasi-inovasi, terobosan- 10 terobosan baru, dan pendapat bersama, khususnya dalam membangun delivery system infrastruktur PUPR yang lebih optimal.

Turut hadir dalam acara tersebut Menteri PU periode sebelumnya, para Pejabat Tinggi Madya Kementerian PUPR, Ketua Ikatan Pensiunan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (IPPU), Para Senior, Pengurus, anggota IPPU. (kompusda)

Feedback Pengunjung