Sebanyak 294 pegawai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang terdiri dari PNS Muda dan CPNS Tahun 2018 hari ini (3/1) serentak berangkat menuju titik-titik genangan air di wilayah Jabodetabek untuk kegiatan tanggap darurat bencana.
Sebagaimana diketahui, sejak tanggal 1 Januari 2020 kemarin, intensitas hujan yang tinggi dan lebat membuat sejumlah titik di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi mengalami genangan tinggi. Untuk itu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengerahkan para CPNS 2018 untuk ikut berpartisipasi dalam membantu identifikasi penyebab genangan dan bagaimana cara penanganan untuk masalah tersebut.
“Dari hasil koordinasi dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) bahwa puncak banjir masih akan terjadi pada tanggal 11 – 15 Januari 2020 nanti, sehingga saya mengambil beberapa rencana untuk kita (PUPR) bergerak menangani banjir di Jabodetabek ini,” ujar Basuki.
Adapun Menteri PUPR mengatakan dua langkah yang diambil adalah dengan melakukan identifikasi beberapa kawasan yang tergenang saat ini. “Kedua, saya ingin menugaskan para Generasi Muda PUPR untuk disebar ke beberapa wilayah dan akan di-komandani oleh Plt. Direktur Jenderal SDA yaitu Bapak Widiarto langsung, semua tim ke kawasan banjir untuk identifikasi prasarana pengendalian banjir yang rusak. Apakah ada tanggul yang jebol, apakah ada pompa-pompa yang rusak atau kurang, atau tanggul-tanggul rawan yang resiko jebol saat banjir agar diidentifikasi,dimulai hari ini (2 Januari) sampai hari Sabtu, sedangkan di hari Minggu-nya (5 Januari), kita tentukan tindak lanjut dari hasil identifikasi tersebut,” lanjut Menteri PUPR.
Para Generasi Muda Kementerian PUPR yang terdiri dari CPNS 2018 ini akan dibagi menjadi beberapa tim yang terdiri dari 3 – 4 orang. Usai kegiatan identifikasi di lapangan, selanjutnya akan dilakukan tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan yang ada dan diketuai oleh Arie Setiadi Moerwanto sebagai Konsultan dibantu oleh Generasi Muda Litbang di Balai Hidrologi dan Tata Air.
“Jadi saya ingin saudara-saudara ikut membantu menangani masalah banjir ini. Banjir menjadi musibah tapi menjadi manfaat untuk menggerakan dan menguatkan korps kita, PUPR,” tegas Basuki.
Sementara itu Plt. Direktur Jenderal SDA, Widiarto, menyebut terdapat 74 tim yang terdiri dari 3 orang PNS Muda dan 1 PNS Senior sebagai pendamping. “74 tim ini bisa menangani 2 titik, dimana kita ada kurang lebih 300 titik. Tugasnya adalah melakukan survey kenapa terjadi banjir, apakah karena kerusakann prasarana kita, nanti hasil tersebut kita bisa tahu penanganannya seperti apa,”
Dikatakannya lagi, kegiatan evaluasi ini sebenarnya merupakan tugas dari BBWS Cilicis, namun karena genangan terjadi merata di Jabodetabek, maka tim balai membutuhkan bantuan.
“Idenya adalah kebutuhan membantu melakukan survey, lalu ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi PNS muda untuk pembekalan ke depan. Urusan SDA itu banjir atau kekeringan, disini bisa tahu bagaimana tanggap darurat dan bagaimana rehabilitasinya, ini kesempatan bagus. Kita tidak ingin bencana, tapi dengan adanya bencana, ini juga sekaligus memberikan bekal bagi adik-adik kita untuk tanggap bencana, rehabilitasi dan rekonstruksi-nya,” kata Widiarto.
Widiarto berpesan kepada para PNS Muda yang ditugaskan agar melaksanakan tugas sebaik-baiknya, sepenuh hati dan bertanggung jawab. (kompusda/dnd)