Banjir Agara Akibat Maraknya Pengrusakan Hutan

Aceh

PIMPIN RAPAT: Asisten II Setda Aceh, dr Taqwallah bersama Wakil Ketua TP PKK Aceh, Dyah Erti Idawati memimpin rapat bersama dinas terkait membahas tindak lanjut penanggulangan banjir bandang Agara di rumah dinas Wakil Gubernur kawasan Blang Padang, Banda Aceh, Rabu (23/1).
PIMPIN RAPAT: Asisten II Setda Aceh, dr Taqwallah bersama Wakil Ketua TP PKK Aceh, Dyah Erti Idawati memimpin rapat bersama dinas terkait membahas tindak lanjut penanggulangan banjir bandang Agara di rumah dinas Wakil Gubernur kawasan Blang Padang, Banda Aceh, Rabu (23/1).

Banda Aceh, Pemerintah Aceh menggelar rapat penanggulangan banjir bandang di Kabupaten Aceh Tenggara (Agara). Rapat yang diikuti sejumlah Kepala Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) dan pemangku kepentingan lainnya itu, dipimpin Asisten II Setda Aceh, dr Taqwallah, M.Kes. Turut hadir istri Plt Gubernur Aceh, Dyah Erti Idawati.

Rapat tersebut membahas tindak lanjut temuan permasalahan yang diperoleh Dyah Erti saat mengun­jungi lokasi banjir bandang Agara pada 20 Januari 2019. Rapat berlang­sung di rumah dinas Wakil Gubernur Aceh kawasan Blang Padang, Banda Aceh, Rabu (23/1).

Selain membantu para korban, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh juga mempersiapkan upaya pe­­­n­anganan banjir agar bencana seru­pa tidak terulang lagi. Dyah Erti melaporkan, banjir bandang yang sudah ketiga melanda wilayah Agara sejak akhir Desember 2018 lalu, menimbulkan dampak cukup luas, sehingga memutuskan beberapa akses mobilitas masyarakat.

Menurutnya, saat ini yang dibu­tuh­kan masyarakat Bumi Sepakat Se­genep itu bukan hanya bantuan san­­dang dan pangan, tapi solusi dari pe­merintah dalam penanggulangan ben­­cana banjir agar tidak berkelan­jutan.

Dikatakan, salah satu faktor ter­besar bencana banjir di Agara dise­babkan maraknya penebangan po­hon dan pengrusakan hutan yang telah terjadi sejak 20 tahun lalu. Dyah Erti juga menyoroti selama ini tidak ada penempatan polisi hutan di area hutan wilayah Agara.

“Kalau ada penebangan diusul­kan dilakukan penghijauan kembali. Penebangan kayu hutan dipastikan tidak seluruhnya dilakukan oleh perusahaan, tapi juga dari masya­rakat,” ujar Dyah Erti yang juga Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh.

Selain itu, proyek bronjong yang dibangun selama ini di Daerah Aliran Sungai (DAS) belum berjalan efektif. Kemudian, berdasarkan laporan Wakil Bupati Agara, dari 16 kecamatan di kabupaten tersebut, 11 di antaranya menjadi langganan banjir. Karenanya, diinstruksikan TP-PKK Agara agar mengoptimal­kan penyaluran bantuan kepada masyarakat.

“Lahan pertanian juga terdampak akibat terjangan banjir. Kemudian, untuk rumah hilang akan saya usulkan langsung pada Plt Gubernur Aceh untuk mengadakan bantuan ru­mah. Puluhan warga yang rumahnya ru­sak sampai saat ini harus menum­pang di rumah saudara masing-masing,” kata Dyah.

Setelah kunjungannya beberapa waktu lalu ke lokasi banjir Agara bersama Kadis Sosial Aceh, Alhudri, Dyah berharap segera ada tahapan rehab-rekon secara cepat oleh setiap pemangku kepentingan terkait. Se­lain itu, ia juga mengimbau agar ma­syarakat Agara yang berada di Banda Aceh supaya berada di barisan ter­depan dalam mempe­hatikan penye­lesaian masalah banjir di daerahnya.

Tindak lanjut

Menanggapi laporan istri Plt Gubernur Aceh itu, beberapa Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) yang bertanggungjawab dalam pena­nganan banjir di Agara, memaparkan tindak lanjut yang akan segera dilakukan.

Perwakilan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I, Azrian mengata­kan, pihaknya telah mengirim bantu­an dan melakukan upaya penang­gu­langan ke Agara sejak musibah ban­jir pertama sampai ketiga. Salah satu upaya penanggulangan tersebut adalah distribusi kantong pasir di kawasan aliran sungai. Selain itu, pihaknya akan melakukan norma­lisasi alur Lawe Natam.

Perwakilan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) I Aceh, Emil Efendi mengatakan, untuk pelaksa­naan pembangunan tiga jembatan yang rusak akibat banjir di Agara, pihaknya telah memasukkan dalam program tahun 2019.

Dinas Pengairan Aceh mengusul­kan kepada pemerintah pusat untuk upaya normalisasi dan pemulihan aliran sungai, sementara Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Syaridin menyebutkan, pihaknya telah meng­galang dana bantuan dengan jumlah Rp200 juta. Dana tersebut akan difokuskan untuk bantuan kebutuhan pendidikan, seperti pakaian sekolah, sepatu, tas, buku tulis dan beberapa kebutuhan lainnya.

Menanggapi persoalan kesehatan masyarakat di wilayah banjir, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif mengungkapkan, pihaknya telah me­ngirim dua kali tim pengobatan ke Agara dan membawa bantuan ke­se­hatan yang dibutuhkan. Saat ini, fasilitas kesehatan di Tanah Alas tersebut hanya satu yang mengalami kerusakan selebihnya masih ber­fung­si normal.

Terkait kerusakan pada lahan pert­anian, pihak Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh sudah menye­diakan bibit untuk disalurkan kepada para petani.

Nanti, bibit tersebut dapat diman­faatkan untuk penana­man kembali. Saat ini sedang didata jumlah petani yang akan menerima bantuan bibit tersebut. Dinas Pangan Aceh akan terus mengirim bantuan kebutuhan pangan kepada masya­rakat yang terdampak musibah banjir bandang di Agara.

Menanggapi paparan para perwa­kilan SKPA itu, Dyah Erti berharap semua niat baik segera dilaksanakan untuk penanggulangan banjir sekali­gus menjawab segala keluh kesah yang disampaikan masyarakat Agara kepada Pemerintah Aceh.

Sumber: http://harian.analisadaily.com/aceh/news/banjir-agara-akibat-maraknya-pengrusakan-hutan/682702/2019/01/24

Berita

berita/417892ed-61dd-4acf-b8c4-19800e4b628b/1730345649.jpg

Sidang V Tim Koordinasi Pengelola Sumber Daya Air Wilayah Sungai Aceh Meureudu 2024 Digelar di The Pade Hotel

berita/1b56aad8-8ee8-4d22-b371-4b12a263176e/1730097026.jpg

Sidang IV Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Periode II Tahun 2024

berita/cb5b0786-efbd-4445-9cd9-62ba44c0fb0f/1729652810.jpg

Konsolidasi Pelayanan Publik pada BWS Sumatera I

berita/486c77f7-9ba6-473f-92d5-9dde989bfef6/1729757811.jpg

Ciptakan Lingkungan Kerja Yang Sehat dan Produktif, BWS Sumatera I Laksanakan Tes Kesehatan Rutin

berita/6c8fac43-3b6c-4afd-b830-1ed80728571b/1729216340.jpg

Sidang IV TKPSDA Wilayah Sungai Woyla-Bateue Periode III Tahun 2024

berita/ddcc41d7-f3d1-4328-9c26-59cc8f82c8de/1729068553.jpg

Rapat Tim Self Asessment River Basin Organization Performance Benchmarking (RBO PB) - River Basin Organization Pengelolaan Irigasi (RBO PI)