BWS Sumatera I Wujudkan Pembangunan Tanggul Laut di Palak Kerambil untuk Lawan Abrasi

Berita Balai •

Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I tengah membangun pengaman pantai di Gampong Palak Kerambil, Kabupaten Aceh Barat Daya. Proyek ini menjadi upaya nyata untuk mencegah abrasi yang selama bertahun-tahun mengancam pemukiman warga. Setiap tahun, garis pantai di daerah tersebut terus terkikis oleh hantaman ombak. Kondisi ini membuat masyarakat hidup dalam kekhawatiran, terutama saat musim ombak besar.

Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Sumatera I, Ervan, menjelaskan bahwa pembangunan pengaman pantai sangat penting untuk menyelamatkan wilayah pesisir. “Abrasi telah menggerus garis pantai setiap tahun, dominan pasir terbawa ombak ke arah barat,” ujarnya. Tahun ini, BWS membangun pengaman pantai sepanjang 236 meter dari total kebutuhan 896 meter. Material yang digunakan berupa batu boulder agar mampu menahan gelombang laut.

Masyarakat Palak Kerambil sendiri sudah merasakan abrasi sejak belasan tahun lalu. Puncaknya terjadi pada tahun 2021, ketika ombak besar menghantam dan merusak sebagian besar area pesisir. Bahkan, garis pantai yang biasanya digunakan warga untuk membuat tangkahan atau memperbaiki perahu kini sudah hilang sama sekali. Kondisi ini membuat aktivitas nelayan semakin sulit.

Kepala Desa Palak Kerambil, Hazal Suaidi, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas pembangunan pengaman pantai tersebut. Ia mengungkapkan bahwa upaya ini sudah lama dinantikan warganya yang khawatir kehilangan tempat tinggal akibat tergerus ombak. “Kami sangat berterima kasih, setidaknya sekarang ada perlindungan yang bisa menjaga desa kami dari ancaman abrasi,” katanya.

Pembangunan pengaman pantai ini diharapkan menjadi solusi awal dari kebutuhan total perlindungan garis pantai di Palak Kerambil. Dengan adanya struktur pengaman, desa tidak hanya terlindungi dari abrasi, tetapi juga memberi harapan bagi warga untuk tetap melanjutkan aktivitas sebagai nelayan. Ke depan, masyarakat berharap pembangunan bisa dilanjutkan hingga seluruh garis pantai terlindungi. (rh)