Kepala BWS Sumatera I Pantau Pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah
Berita Balai •

Aceh Utara (22/8) – Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I bersama Kepala SNVT PJPA melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah paket pekerjaan yang sedang dikerjakan oleh PPK Air Tanah dan Air Baku II. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya penguatan ketahanan pangan melalui pembangunan jaringan irigasi dan pemanfaatan sumber daya air tanah di wilayah Aceh. Pembangunan infrastruktur tersebut diharapkan dapat menjawab kebutuhan air pertanian sekaligus meningkatkan produktivitas lahan masyarakat.
Dalam kunjungan tersebut, PPK Air Tanah dan Air Baku menjelaskan bahwa pihaknya tengah melaksanakan Program Inpres Tahap II untuk mendukung Optimasi Lahan (Oplah). Program ini mencakup dua lokasi di Kabupaten Aceh Utara, masing-masing seluas 20 hektare. Selama ini lahan pertanian hanya mengandalkan tadah hujan, sehingga produksi sangat terbatas dan umumnya hanya dapat ditanami sekali dalam setahun. Melalui pembangunan jaringan irigasi air tanah, lahan tersebut diharapkan mampu dimanfaatkan hingga dua hingga tiga kali panen dalam setahun.
Selain di Aceh Utara, program serupa juga akan dilaksanakan di satu lokasi di Kabupaten Aceh Besar. Menariknya, mulai tahun 2026 mendatang, program ini akan menggunakan panel surya sebagai sumber energi ramah lingkungan untuk mendukung operasional infrastruktur air tanah. PPK Air Tanah dan Air Baku II menyampaikan, pihaknya merencanakan pembangunan sumur bor produksi berkapasitas 6 liter/detik yang menggunakan energi panel surya. Infrastruktur tersebut nantinya akan menunjang irigasi masyarakat dengan cakupan lahan pertanian seluas 20 hektare.
Adapun salah satu paket pekerjaan yang menjadi fokus kunjungan adalah pembangunan sarana dan prasarana Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) di Desa Ulee Nyeue, Kabupaten Aceh Utara. Berdasarkan hasil peninjauan, potensi irigasi tadah hujan di lokasi tersebut dinilai sesuai dengan kriteria pemenuhan kebutuhan irigasi masyarakat. Pembangunan JIAT diharapkan dapat mendorong pengembangan sektor pertanian secara berkelanjutan. Selain itu, proyek ini juga diproyeksikan memberi dampak langsung pada peningkatan kesejahteraan petani setempat.
Kepala BWS Sumatera I menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur irigasi, baik berupa jaringan rawa maupun sumur bor air tanah, merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan. Menurutnya, pemanfaatan teknologi jaringan irigasi yang terintegrasi dengan energi terbarukan akan mendukung peningkatan hasil produksi pertanian masyarakat. Ia optimistis, langkah ini tidak hanya mampu menopang kebutuhan pangan daerah, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi ketahanan pangan nasional.
Berita

Pembangunan Jaringan Irigasi Alue Ubay Kiri Dukung Optimalisasi Bendungan Keureuto

BWS Sumatera I Dorong Percepat Program Ketahanan Pangan di Aceh

Kepala BWS Sumatera I Pantau Pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah

Kepala BWS Sumatera I Tinjau Rehabilitasi Bendung Krueng Pase, Ditargetkan Berfungsi Awal 2026

Kepala BWS Sumatera I Tinjau Progres Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Baro Raya

Percepatan Bendung Pengarah Rukoh Jadi Kunci Fungsionalisasi Bendungan Rukoh