OP SDA II BWS Sumatera I Teken Pakta Integritas dan Kerjasama P3-TGAI di Banda Aceh

Berita Balai •

Banda Aceh – Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I melalui Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air (OP SDA) II melaksanakan penandatanganan Pakta Integritas dan Perjanjian Kerjasama dengan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3-TGAI). Kegiatan ini berlangsung pada 7 Agustus 2025 di Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh, dengan tujuan memperkuat komitmen bersama dalam pelaksanaan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) yang dilaksanakan langsung oleh kelompok petani dan dimanfaatkan oleh masyarakat.

PPK OP SDA II, Syafrepi Hasibuan, S.T., menyampaikan bahwa penerima manfaat pada kegiatan OP SDA II tahun ini mencakup 165 lokasi/desa yang tersebar di enam kabupaten. Rinciannya, Kabupaten Aceh Jaya sebanyak 2 lokasi, Aceh Barat 2 lokasi, Nagan Raya 13 lokasi, Aceh Selatan 14 lokasi, Gayo Lues 29 lokasi, dan Aceh Tenggara sebanyak 105 lokasi. Program ini diharapkan mampu mendukung keberlanjutan pertanian dan ketersediaan air bagi masyarakat.

Dalam arahannya, Syafrepi menegaskan agar seluruh pihak menggunakan anggaran dengan sebaik mungkin, tepat sasaran, dan sesuai kebutuhan lapangan. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kualitas pekerjaan agar hasilnya dapat bertahan lama dan memberikan manfaat maksimal bagi para petani. “Gunakan anggaran sesuai pemakaian, jaga kualitas, sehingga tujuan program dapat tercapai,” ujarnya.

Sementara itu, Kasi Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur SDA BWS Sumatera I, T. Iskandar, S.T., S.P., mengajak seluruh pihak terkait untuk memanfaatkan momentum ini sebagai peluang menciptakan inovasi yang dapat diimplementasikan secara efektif. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya adalah kunci keberhasilan untuk kesejahteraan petani serta pembangunan berkelanjutan.

Dengan adanya penandatanganan ini, diharapkan sinergi antara BWS Sumatera I, pemerintah daerah, dan petani dapat semakin kuat. Program P3-TGAI yang berbasis pemberdayaan masyarakat ini menjadi salah satu langkah strategis dalam meningkatkan produktivitas pertanian, memperkuat ketahanan pangan, serta menjaga keberlanjutan pengelolaan sumber daya air di wilayah Sumatera. (rh)