Pembangunan Bendungan Untuk Mengatasi Kekeringan

Pembangunan Nasional

Ketersediaan air bersih di Jawa dan Bali terus menyusut. Hal tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor diantaranya terus bertambanyanya kebutuhan air akibat bertambahnya jumlah penduduk dan musim kemarau yang panjang.

Untuk mengatasi terjadinya krisis air akibat kemarau panjang tersebut, Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, kementerian Pekerjaan Umum, Hartanto menghimbau kepada masyarakat untuk menggunakan air dengan seefesien mungkin.
Hal tersebut disampaikannya saat menjadi nara sumber pada acara Berita Satu di First Media TV (7/8). Hartanto menambahkan bahwa untuk daerah-daerah yang tidak memiliki waduk, masyarakat hanya dapat memanfaatkan sisa-sisa air yang ada.

“Jika masih bisa dipompa pemerintah akan membantu dengan memberikan pompa,” lanjut Hartanto

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengelolaan Air dan Irigasi, Kementerian Pertanian, Prasetyo Nuchin mengatakan bahwa di Indonesia hanya ada sekitar 11 persen lahan pertanian yang sistem irigasinya dijamin oleh bendungan sementara sisanya hanya mengandalkan dari tadah hujan. Dari pantauan Kementerian Pertanian, di daerah Jawa Barat terdapat sekitar 18.000 Ha lahan pertanian terkena dampak kekeringan dan sekitar 111 Ha mengalami gagal panen. Namun untuk daerah Bekasi sampai Indramayu bagian barat kebutuhan air masih aman karena masih mendapat pasokan air dari Bendungan Jatiluhur.

Sementara itu, Hartanto menjelaskan bahwa untuk mengatasi kemarau panjang Kementerian PU melalui Ditjen Sumber Daya Air bekerja sama dengan BPPT dan BMKG menyemai awan untuk membuat hujan buatan. Namun, upaya tersebut belum optimal menambah pasokan air untuk mengisi Bendungan Jatiluhur, Waduk Cirata dan Waduk Saguling. Dari 200ribu m3 yang diharapkan, hanya sekitar 50 persen saja yang mampu dihasilkan dari hujan buatan tersebut.

Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan menjelaskan bahwa kebijakan jangka panjang Kementerian PU untuk mengatasi kekeringan antara lain dengan membangun bendungan-bendungan. Saat ini terdapat kurang lebih 10 bendungan yang sedang dibangun diantaranya Bendungan Jatigede di Jawa Barat, Bendungan Pandan Duri di NTB, Bendungan Rajui di Aceh dan sebagainya. 
Harapannya dengan pembangunan bendungan-bendungan tersebut air dapat dikendalikan sehingga dapat dimanfaatkan pada saat dibutuhkan. (ens)

Berita

berita/7564a1ec-c27c-46d6-b9d6-8f2c82df034d/1760341634.jpg

Erosi Sungai Tripe Ancam Lahan Pertanian, BWS Sumatera I Tinjau Langsung Upaya Penanganan

berita/2e2202cd-78fb-4f10-8936-d5f27b7a10a2/1760341370.jpg

BWS Sumatera I Tinjau Jembatan Rerebe yang Hampir Amblas Diterjang Erosi Sungai Tripe

berita/5ddbf129-23cf-4588-b3c5-06ea5991655a/1760406850.jpg

BWS Sumatera I Gelar Pelatihan Tenaga Pendamping Masyarakat Tahap Kedua 2025

berita/503acafb-44b6-4cb4-8e55-a97b030ddb3d/1760345242.jpg

Sepuluh Desa Di Aceh Besar Terima Program Irigasi P3-TGAI Tahap Kedua 2025

berita/5657b101-17e2-41d0-aa8a-6ae7c2686c61/1760342695.jpg

P3TGAI Jadi Ujung Tombak Swasembada Pangan Pedesaan di Gayo Lues

berita/be4e192f-edf9-4206-b99c-4539d10de59f/1760059136.jpg

BWS Sumatera I Wujudkan Pembangunan Tanggul Laut di Palak Kerambil untuk Lawan Abrasi