P3TGAI Dorong Peningkatan Irigasi dan Penghasilan Petani

Jambi, 2025 – Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) kembali dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VI di Provinsi Jambi. Program padat karya ini bertujuan meningkatkan jaringan irigasi secara swakelola dengan melibatkan masyarakat petani secara langsung.
Melalui pendekatan partisipatif, para petani tidak hanya berperan sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai pelaksana kegiatan di lapangan. Mereka memperoleh upah harian dari kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi, sehingga program ini memberi manfaat ganda: meningkatkan fungsi saluran irigasi sekaligus menambah penghasilan petani pada masa jeda antara musim tanam dan panen.
Pelaksanaan di Kabupaten Bungo
Di Kabupaten Bungo, kegiatan P3TGAI dilaksanakan di 22 lokasi dengan total panjang saluran tersier mencapai ±4.780 meter. Saluran irigasi ini berfungsi mengairi lahan pertanian seluas ±558 hektare, yang menjadi penopang utama produktivitas pertanian di daerah tersebut. Infrastruktur yang dibangun diharapkan dapat mengurangi risiko gagal panen akibat keterbatasan air, serta meningkatkan intensitas tanam petani setempat.
Pelaksanaan di Kabupaten Tebo
Di Kabupaten Tebo, P3TGAI dilaksanakan di 7 lokasi dengan total panjang saluran tersier ±985 meter. Infrastruktur irigasi ini menopang pengairan lahan pertanian seluas ±628 hektare. Kegiatan ini berperan penting dalam menjaga ketersediaan air, khususnya pada musim kemarau, serta mendukung kelancaran produksi pertanian masyarakat.
Dampak Strategis Program
Dengan pelaksanaan di dua kabupaten ini, P3TGAI menjadi langkah nyata pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Infrastruktur irigasi yang baik akan meningkatkan efisiensi pengairan, memperluas area tanam yang produktif, serta mendorong kesejahteraan masyarakat tani.
P3TGAI juga merupakan bagian dari implementasi Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025 tentang Swasembada Pangan, yang menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat sistem pertanian berkelanjutan di seluruh Indonesia.
