Jambi, 16 Mei 2025 — Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Batanghari menyelenggarakan Sidang I Tahun 2025 pada tanggal 15 hingga 16 Mei 2025 di Kantor Balai Wilayah Sungai Sumatera VI, dengan pelaksanaan secara hybrid (luring dan daring). Sidang ini menjadi forum penting dalam membahas isu-isu strategis yang memengaruhi pengelolaan sumber daya air di Wilayah Sungai Batanghari.

Tiga topik utama yang menjadi fokus pembahasan dalam sidang ini meliputi:

1. Pendayagunaan Kelembagaan Pengelolaan SDA Wilayah Sungai Batanghari,

2. Pemberdayaan Masyarakat sebagai Strategi Alternatif Penanggulangan Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI), dan

3. Sosialisasi Indeks Ketahanan Air (IKtA) Wilayah Sungai Batanghari.

Materi disampaikan oleh narasumber dari dua instansi teknis, yaitu:

• Subdit Kelembagaan dan Perizinan, Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan, yang mengangkat tema Peran Lembaga Pengelola Sumber Daya Air dalam Penanganan Isu PETI. Materi ini menekankan pentingnya peran kelembagaan yang solid dan kolaboratif dalam mengatasi permasalahan tambang ilegal yang berdampak pada kualitas dan kuantitas air di wilayah sungai.

• Balai Hidrologi dan Lingkungan Keairan, yang memaparkan Indeks Ketahanan Air (IKtA) sebagai alat ukur penting dalam menilai kapasitas wilayah dalam menghadapi ancaman kekurangan atau kelebihan air. IKtA menjadi indikator strategis dalam mendukung kebijakan pembangunan berkelanjutan berbasis ketahanan air.

Sidang ini menunjukkan komitmen TKPSDA dalam menjaga keberlanjutan pengelolaan sumber daya air melalui pendekatan partisipatif, ilmiah, dan lintas sektoral. Diharapkan hasil sidang ini dapat menjadi rekomendasi kebijakan yang konstruktif bagi penguatan kelembagaan, pelibatan masyarakat, dan pembangunan wilayah sungai yang lebih resilien.