Webinar Pemanfaatan Informasi Geospasial dalam Analisis Banjir
Pemanfaatan teknologi dalam menangani permasalahan lingkungan terus menjadi fokus utama bagi para pakar dan praktisi di Indonesia. Pada Selasa, 15 November 2022, Balai Wilayah Sungai Sumatera VI menyelenggarakan sebuah webinar yang menarik perhatian banyak pihak terkait pemanfaatan informasi geospasial dalam analisis banjir. Dalam acara yang diadakan secara daring dan luring ini, kehadiran empat narasumber yang berpengalaman membawa wawasan mendalam dalam bidangnya masing-masing. Webinar ini juga menyoroti isu penting tentang perlunya kolaborasi lintas sektor dalam menangani permasalahan banjir, terutama di wilayah Sumatera.
Salah satu narasumber utama, Prof. Dr. rer. nat. Muh. Aris Marfai, S.Si., M.Sc., yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG - RI), membuka diskusi dengan menyoroti pentingnya data geospasial dalam merumuskan kebijakan penanganan banjir. Dalam presentasinya, beliau menekankan bagaimana penggunaan teknologi informasi geospasial dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang pola banjir, yang pada gilirannya akan membantu menyusun strategi penanganan yang lebih efektif.
Dr. Ir. Gatut Bayuadji, S.Si., M.T, yang bertindak sebagai Ketua Himpunan Ahli Teknik Hidraulika Indonesia (HATHI) cabang Jambi, memberikan perspektif teknis mengenai penerapan solusi hidraulik dalam mitigasi banjir. Dalam presentasinya, Dr. Gatut menyampaikan tentang pentingnya penggunaan model hidraulik dalam memprediksi tingkat banjir serta bagaimana teknologi ini dapat diintegrasikan dengan informasi geospasial untuk mengoptimalkan upaya mitigasi banjir.
Ir. Muhammad Fauzi, M.T, yang mewakili Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Jambi, menjelaskan tentang upaya pemerintah daerah dalam menangani permasalahan banjir. Dalam kesempatan ini, perwakilan beliau, Desmarita, S.T., M.Eng, menyampaikan bagaimana pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk mengimplementasikan rencana penanganan banjir yang terintegrasi, termasuk penggunaan informasi geospasial sebagai landasan strategis.
Sementara itu, Siti Umi Kalsum, S.T., M.Eng, seorang dosen dari Universitas Batanghari, memberikan pandangan akademis tentang keterlibatan masyarakat dalam mitigasi banjir. Dalam presentasinya, beliau menyoroti pentingnya melibatkan masyarakat dalam proses pengumpulan data geospasial serta bagaimana penerapan solusi berbasis masyarakat dapat memberikan dampak yang signifikan dalam mengurangi risiko banjir.
Dari webinar yang berlangsung, terdapat kesimpulan penting yang dihasilkan. Terutama, perlunya pendekatan kolaboratif lintas sektor dalam menangani permasalahan banjir, termasuk kualitas air. Para narasumber secara tegas menekankan bahwa penanganan banjir membutuhkan kerja sama antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat. Selain itu, mereka sepakat bahwa untuk menghadapi permasalahan banjir secara efektif, diperlukan strategi yang menggabungkan pendekatan struktural dan non-struktural.
Webinar yang diadakan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera VI ini tidak hanya memberikan wawasan yang mendalam, tetapi juga memberikan arah baru dalam penanganan permasalahan banjir di Sumatera, dan akan menjadi dasar penting bagi kebijakan penanganan banjir di masa mendatang.
Dokumentasi foto lebih banyak bisa dilihat disini