Untuk mengoptimalkan fungsi jaringan irigasi di daerah Jawa Timur yang merupakan lumbung pangan nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merencanakan adanya rehabilitasi untuk 18 ribu Ha jaringan irigasi di daerah Sidoarjo yang merupakan tanggung jawab Pemerintah Pusat.

“Akan kami benahi. Untuk 22 ribu hektar lahan irigasi, 18 ribu merupakan tanggung jawab kami di Pemerintah Pusat. Tahun ini, pemerintah memang memprogramkan rehabilitasi," jelas Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Sidoarjo, Jumat (6/1).

Rencana rehabilitasi itu disampaikan oleh Menteri PUPR menyusul pertemuan dengan Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah yang menyampaikan bahwa kondisi infrastruktur sumber daya air di Sidoarjo membutuhkan dukungan rehabilitasi dari Pemerintah Pusat. Mengingat Kabupaten Sidoarjo ditunjuk Pemerintah sebagai lumbung pangan nasional.

Menurut Saiful Ilah, terdapat beberapa program yang harus dilakukan ke depan, seperti rehabilitasi Jaringan Irigasi Delta Brantas secara menyeluruh. “Untuk rehab Irigasi Delta Brantas sudah diusulkan dan sekarang masuk dalam daftar pembangunan jangka panjang,” jelas Bupati Sidoarjo.

Lawatan ke Jawa Timur kali ini merupakan lawatan lintas instansi, tidak hanya dari Kementerian PUPR. Menteri PUPR melakukan kunjugan kerja bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito dan Menteri Perindustrian Arilangga Hartanto.

Selain melakukan kunjungan ke Kabupaten Sidoarjo, rombongan juga melakukan penanaman pohon Pule dan Pohon Kapel di daerah Mata Air  Arboretum di Dusun Sumber Brantas, Desa Tulungrejo, Kota Batu, Malang, Jumat (6/1).

Penanaman pohon tersebut merupakan wujud dukungan terhadap pengelolaan daerah konservasi penyelamatan mata air khususnya di Sumber Brantas yang dikelola oleh Perum Jasa Tirta (PJT) I.

Sumber Brantas merupakan titik nol Sungai Brantas dengan debit air 2,5 liter per detik. Sementara Arboretum Sumber Brantas merupakan daerah konservasi penyelamatan mata air yang dikelola oleh PJT 1 di lahan seluas 19 hektar dengan daya tampung penanaman pohon sebanyak 10.000 pohon.

Daerah konservasi tersebut bertujuan untuk melestarikan sumber mata air Sungai Brantas dan pengumpulan berbagai tanaman langka dan tanaman keras lainnya.

Pada kunjungan tersebut, Menko Perekonomian mengatakan bahwa hingga saat ini banyak lahan konservasi dan lahan sawah yang dikonversi menjadi lahan perumahan dan kawasan industri seperti di kota-kota besar yakni di Tangerang, Bekasi dan tidak terkecuali di Sidoarjo.  Untuk itu Darmin berharap kepada semua kepala daerah se-Indonesia mematuhi peraturan perencanaan tata ruang wilayah yang telah ditetapkan. (kty-pu.go.id/KompuSDA)

  • kompusda

Share this Post