Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan 65 bendungan hingga tahun 2019 mendatang. Total delapan bendungan di antaranya bakal rampung hingga akhir tahun ini.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Sumber Daya Alam (SDA) Kementerian PUPR yang diterima detikFinance seperti dikutip Jumat (8/9/2017), tahun depan, akan ada delapan bendungan baru lagi yang bakal rampung.
Di antaranya Bendungan Muara Sei Gong di Kepulauan Riau, Sindang Heula di Banten, Gondang dan Logung di Jawa Tengah, Mila dan Bintang Bano di NTB, Rotiklod di NTT dan Passeloreng di Sulawesi Selatan.
Beberapa bendungan di antaranya terhitung lebih cepat rampung dibanding waktu pelaksanaan yang tertera di kontrak. Bendungan Mila di NTB misalnya, yang waktu pelaksanaannya sejak 2015-2019, diproyeksi rampung lebih cepat satu tahun. Begitu pula Bendungan Bintang Bano dan Bendungan Passeloreng.
Adapun total nilai proyek dari kedelapan bendungan tersebut sebesar Rp 4,57 triliun dengan kapasitas tampung air mencapai 251,3 juta m3. Beberapa di antaranya juga memiliki potensi menyediakan tenaga listrik seperti Bintang Bano 9 MW, Passeloreng sebesar 2,5 MW, Mila 0,5 MW dan Rotiklot 0,15 MW.
Dengan ketersediaan tampungan air yang memadai, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan air irigasi yang akan berdampak besar bagi produksi pangan dan penyediaan tenaga listrik mikro hydro untuk keperluan masyarakat setempat.
Sebagai informasi, sebelumnya pada tahun 2016 sudah ada tujuh bendungan yang rampung dengan nilai total investasi Rp 6,32 triliun dan volume tampungan sebanyak 1,02 miliar m3 serta mengairi lahan irigasi seluas 95,7 ha. Sedangkan pada tahun ini, ditarget ada 3 bendungan yang rampung, yakni Raknamo di NTT, Tanju di NTB, dan Marangkayu di Kalimantan Timur. (eds/ang)
sumber : detik.com
- sisda