Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia ke-XXV tahun 2017, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) melalui Balai Besar /Balai Wilayah Sungai (BBWS/BWS) secara serentak melakukan berbagai aksi nyata di 34 provinsi di Indonesia. Salah satunya adalah gerakan bersih sungai yang dilaksanakan BBWS Mesuji Sekampung, Lampung.
“Kegiatan hari ini berupa aksi bersih sungai bersama komunitas peduli sungai, masyarakat sekitar, TNI dan tim dari BBWS maupun dari pemerintah kota yang dilakukan di tiga sungai yaitu Way Sukamaju, Way Kuripan dan Way Bakau. Selain itu juga penyerahan alat kebersihan kepada komunitas-komunitas peduli sungai, serta aksi identifikasi pencemaran air di lima sungai,” jelas Syafruddin, Kepala BBWS Mesuji Sekampung, dalam sambutannya pada acara seremoni Gerakan Masyarakat Peduli Sungai di Kecamatan Panjang, Bandar Lampung (21/3).
Sesuai dengan tema Hari Air Dunia tahun ini yaitu “Air dan Air Limbah”, lebih lanjut Syafruddin menerangkan bahwa sungai merupakan sumber kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang dalam perkembangannya menjadi salah satu badan air yang terkena pencemaran dari berbagai kegiatan rumah tangga, industri dan pertanian.
“Untuk itu, aksi bersih sungai ini dilakukan sebagai langkah-langkah peningkatan kesadaran kepada masyarakat bahwa sungai harus dikelola dengan baik agar dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk air bersih sesuai dengan peraturan yang berlaku.”
Dalam acara yang juga dihadiri oleh pemerintah daerah, dinas, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat setempat dan komunitas peduli sungai, Syafruddin mengharapkan terjalin koordinasi dan kerja sama dengan semua pihak tersebut untuk mengawasi, melindungi serta menjaga kualitas air sungai dengan meningkatkan sinergitas seluruh pihak.
Terutama dengan hadirnya komunitas-komunitas peduli sungai dalam acara yang berlangsung di bantaran Sungai Kuripan ini, Kepala BBWS Mesuji Sekampung berharap komunitas dapat menjadi motor penggerak di wilayahnya dalam hal menjaga kualitas air sungai dan meningkatkan kepedulian masyarakat akan kondisi sungai di sekitar tempat tinggalnya.
“Aksi bersih sungai diharapkan dapat menjadi agenda rutin bersama dengan masyarakat di sekitar sungai,” sebut Syafruddin. Ditambahkan juga oleh Syafruddin bahwa Komunitas Masyarakat Peduli Sungai Way Kuripan telah aktif berdiri selama kurang lebih tiga tahun, dan termasuk ke dalam sepuluh besar komunitas peduli sungai terbaik yang dibina oleh Ditjen SDA.
Atas kepeduliannya terhadap sungai di Kota Lampung, terutama Sungai Kuripan, Komunitas Masyarakat Peduli Sungai Kuripan dijadikan percontohan untuk pembentukan komunitas peduli sungai lainnya di Kota Lampung. “Pada tanggal 14 Maret 2017 dibentuk komunitas peduli sungai lainnya, yakni Komunitas Way Sukamaju, Way Boko dan Way Keteguhan,” jelas Syafruddin.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia HAD tahun 2017 di BBWS Mesuji Sekampung, Mirza Nirwansyah, menjelaskan bahwa rangkaian acara Hari Air Dunia di Lampung telah dimulai sejak tanggal 1 Maret, diantaranya yaitu Lomba Poster Hari Air Dunia, Fasilitasi Pembentukan Komunitas Peduli Sungai, Bakti Sosial berupa donor darah, Gerakan Bersih Sungai dan diakhiri dengan Workshop Pengelolaan Air dan Air Limbah Berkelanjutan yang berisi talkshow media televisi, diskusi panel dan pengumuman pemenang lomba. (ech/kty KompuSDA)
- kompusda