Direktur Pengembangan Jaringan Sumber Daya Air (PJSDA) Trisasongko Widianto yang mewakili Direktur Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA) Imam Santoso selaku Ketua Umum Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) melantik Pengurus HATHI Cabang Sumatera Utara (SUMUT) Periode 2017-2020 di Hotel Grand Aston, Medan (30/9). Dalam pelantikan tersebut, terpilih Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II, Baru Panjaitan sebagai Ketua HATHI cabang SUMUT. Turut hadir dalam pelantikan tersebut, Ketua LPJK Cabang SUMUT Abdul Kozim, Pelaksana Sekretaris Daerah Propinsi SUMUT Ibnu S Utomo yang mewakili Gubernur Sumatera Utara, dan Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) yang diwakili oleh Prof. DR. Johanes Tarigan.

 

Terbentuknya kepengurusan baru HATHI Cabang SUMUT mendapat dukungan penuh dari kepengurusan HATHI Pusat yang telah memfasilitasi pengesahan hasil musyawarah bersama HATHI Cabang Sumatera Utara yang telah dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2017 di Hotel Polonia Medan. HATHI merupakan salah satu organisasi profesi bidang sumber daya air yang anggotanya berjumlah 6000 orang, dan sangat berpotensi untuk mendukung dan berperan serta dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

 

Dalam sambutannya mewakili Dirjen SDA, Trisasongko menyampaikan bahwa HATHI merupakan wadah yang dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan anggotanya dalam mengembangkan, memanfaatkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang sumber daya air guna dapat memberi manfaat yang maksimal bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. “Selayaknyalah kita berbangga dapat menyampaikan bahwa HATHI merupakan salah satu organisasi profesi yang paling aktif dan konsisten mempertahankan eksistensinya. Sebagai organisasi profesi, HATHI terus berbenah diri terutama dalam aspek keorganisasiannya. HATHI berperan dalam proses sertifikasi keahlian profesi kepada anggotanya,” tuturnya mewakili sambutan Ketua Umum HATHI.

 

Diakhir sambutannya, Trisasongko menambahkan, pengembangan dibidang sumber daya air telah memberi kontribusi dalam pembangunan wilayah Sumatera Utara. “Krisis air, pangan dan energi, sangat berkaitan dengan kemampuan sumber daya manusia dalam mengelola sumber daya air dan lingkungannya. Ini merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh para anggota HATHI, agar bisa memberi kontribusi dan kemanfaatan yang lebih luas bagi masyarakat. Gagasan dan pemikiran baru yang applicable dalam merancang dan melaksanakan pengelolaan sumber daya air tetap diharapkan akan sangat membantu mitigasi terhadap global change seperti pertambahan peduduk, urbanisasi, perubahan tata guna lahan, dan perubahan iklim yang terjadi saat ini,” pesannya kepada para pengurus HATHI cabang Sumatera Utara yang dilantik. (dro KompuSDA)

  • kompusda

Share this Post