Bendungan Karalloe yang terletak di Kabupaten Gowa bila telah selesai dibangun nanti, mempunyai tugas utama mengairi areal persawahan di Kabupaten Jeneponto seluas 7.004 hektar.

Selain itu, Bendungan Karalloe memiliki tugas mulia lainnya, yaitu menjadi sumber air baku untuk masyarakat Jeneponto sebesar 440 liter per detik, potensi listrik sebesar 4.5 MW, sebagai pengendali banjir, konservasi air, dan tentunya potensi destinasi wisata serta pertumbuhan ekonomi untuk masyarakat sekitar.

Pembangunan Bendungan Karalloe bukan tanpa hambatan. Bendungan yang termasuk ke dalam rencana 65 bendungan pada Nawacita Kabinet Kerja ini sempat diterjang banjir bandang pada Januari 2019 lalu.

Oleh karenanya, untuk mengejar jadwal pembangunan tetap sesuai kontrak, pekerjaan di lapangan digenjot setiap hari.

"Kami kerja 24 jam, 7 hari seminggu. Dalam sehari terdapat 3 shift pekerja. Alhamdulillah, pembangunan masih sesuai jadwal," jelas Muklisun, PPK Bendungan 1 BBWS Pompengan Jeneberang.

Sampai dengan artikel ini ditayangkan, progres fisik Bendungan Karalloe telah mencapai 65%. Pembangunan bendungan ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2020.

Bendungan yang sumber airnya berasal dari Sungai Karale ini merupakan tipe bendungan Concrete Face Rockfill Dam dan direncanakan memiliki tampungan efektif sebesar 28.27 juta meter kubik.

(KompuSDA-kty/ndro/ams)

  • kompusda

Share this Post