Bendungan Karian merupakan salah satu dari 65 bendungan yang dibangun oleh Kementerian PUPR pada periode 2015-2019 untuk mewujudkan Nawacita terutama mewujudkan kedaulatan pangan dan ketahanan air.

 

"Bendungan yang terletak di Kabupaten Lebak ditargetkan akan selesai pada tahun 2019 dan hasil kerjasama dengan pemerintah Korea Selatan telah dimulai pembangunannya sejak akhir tahun 2015 dan saat ini progres konstruksinya telah mencapai 39,04 persen. Saya juga mengingatkan dengan banyak nya manfaat yang di peroleh dari Bendungan Karian seperti untuk mensuplai kebutuhan air  untuk kawasan perkotaan dan industri di Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Lebak, Kabupaten Bogor dan sebagian wilayah Jakarta bagian Barat sebesar 9,1 m3/detik, maka diharapkan kerjasama semua pihak untuk lebih baik lagi dan mohon bantuan pemerintah daerah untuk pembebasan lahan nya supaya lebih cepat selesai," jelas Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono, dalam acara Pengalihan Aliran Sungai Ciberang untuk Pembangunan Bendungan Karian, 30 Agustus 2017, di Banten. Turut dihadiri oleh Direktur Jenderal SDA Imam Santoso, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra, Kepala Pusat Bendungan I Made Sumiarsih, Kepala Pusat Air Tanah dan Air Baku Amir Hamzah, Gubernur Banten, Wahidin Chalid dan Anggota Komisi V DPR RI, Nursyirwan Sudjono. Bendungan Karian dikerjakan oleh Daelim Industrial Co, LTD-PT. Wijaya Karya (Persero)-PT. Waskita Karya (Persero).

 

Menteri PUPR mengatakan selain Bendungan Karian, ada pula beberapa infrastruktur bidang SDA yang lain di Banten, seperti Bendungan Sindang Heula walaupun kapasitas kecil,  rehabilitasi daerah irigasi Ciujung Pamarayan. "Hal ini dikarenakan besarnya perhatian Presiden Joko Widodo terhadap Banten agar roda perekonomian di provinsi ini dapat meningkat. Untuk itu saya mohon koordinasi dan kerjasama yang    yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pemerintah kabupaten sehingga semua pekerjaan dapat langsung dikerjakan, khususnya mengalihkan diversion tunnel ke pengelak agar dapat cepat dikerjakan tubuh bendungannya," lanjut Basuki.

 

Pada kesempatan yang sama Gubernur Banten mengadakan bahwa pembangunan   Bendungan Karian merupakan kebanggaan utk warga Banten. "Kami dukung sepenuh nya. Dan saling bekerjasama dengan baik. Saya juga mohon bantuan pemerintah pusat terhadap pembangunan infrastruktur untuk kemajuan Banten," kata Wahidin.

 

Bendungan senilai Rp. 1,07 triliun akan mampu menampung 207,5 juta meter kubik air yang dapat mengairi lahan irigasi 21.545 hektar. Manfaat lainnya adalah sarana pengendalian banjir di daerah hilir yang merupakan kawasan strategis dengan infrastruktur penting seperti jalan tol Jakarta-Merak dan kawasan industri, serta potensi energi listrik sebesar 1,8 megawatt melalui pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH).

 

 Bendungan dengan tipe urugan batu dengan inti tegak akan memasok air sekitar 15m3/detik dengan rincian 10 m3/detik untuk air domestik, industri dan rumah  tangga.Air dari Bendungan Karian akan dimanfaatkan oleh sekitar 10 juta jiwa penduduk atau sekitar 2 juta kepala keluarga. (tin/ket/dan KompuSDA)

 

  • kompusda

Share this Post