Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan provinsi dengan bendungan terbanyak. Tercatat terdapat sembilan bendungan besar yang berada di NTB, belum termasuk di dalamnya dua bendungan yang baru saja impounding di tahun 2018 lalu, yaitu Tanju dan Mila. Kemudian dua bendungan lagi yang tengah dalam masa pembangunan, yakni Bendungan Bintang Bano dan Beringin Sila. Meninting menyusul dalam daftar pembangun bendungan selanjutnya.

Pembangunan Bendungan Meninting berada di Lombok Barat, wilayah yang memiliki potensi ketersediaan air lebih besar dibanding Lombok wilayah Selatan. Padahal Lombok Selatan memiliki potensi lahan untuk areal pertanian yang lebih besar.

Oleh karenanya, salah satu fungsi utama bendungan ini nanti adalah sebagai suplesi air ke daerah lain, terutama ke daerah Lombok Selatan. “Keberadaan Meninting ini kita perlukan, terutama untuk mensuplesi air ke tempat lain sehingga bisa merata potensi air di Pulau Lombok pada khususnya,” jelas Dirjen SDA Kementerian PUPR Hari Suprayogi dalam acara Groundbreaking Pembangunan Bendungan Meninting di Lombok Barat (19/9).

Bendungan yang secara administratif berada di Bukit Tinggi Kecamatan Gunungsari dan Desa Gegerung Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat ini memiliki beberapa fungsi lainnya, yaitu mengairi daerah irigasi seluas 1.559,29 Ha, memenuhi kebutuhan air baku untuk Kabupaten Lombok Barat bagian Utara sebesar 150 liter/detik, menyediakan energi listrik sebesar 2 x 0.4 MW, juga sebagai destinasi wisata baru yang dapat meningkatkan perekonomian rakyat sekitar.

Pelaksanaan pembangunan bendungan yang berada di bawah kewenangan Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I ini, direncanakan berlangsung selama 4 tahun, dimulai dari akhir tahun 2018 lalu sampai dengan tahun 2022. Pembangunan Bendungan Meninting menelan anggaran sebesar kurang lebih 1.3 Triliyun Rupiah.

Pekerjaan Paket I dilaksanakan oleh PT Hutama Karya dan PT Bahagia Bangunnusa KSO, sedangkan Pekerjaan Paket II dilaksanakan oleh PT Nindya Karya dan PT SAC Nusantara KSO.

Dalam kesempatan yang baik ini Gubernur NTB menyatakan bahwa banyaknya bangunan tampungan air di NTB, terutama Bendungan Meninting, merupakan wujud komitmen antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah dalam mengentaskan kekeringan di Pulau Lombok.

"Mudah-mudahan dengan hadirnya bendungan yang sangat istimewa ini permasalahan air sampai dengan Lombok Selatan dapat diatasi," ujar Gubernur NTB Zulkieflimansyah.

"Kedepannya penting untuk kita bahu-membahu antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan masyarakat agar bangunan monumental ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya," pesan Gubernur NTB.

Turut menghadiri groundbreaking yang dilaksanakan di lokasi pembangunan bendungan, Kepala Pusat Bendungan Ditjen SDA, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I, Kepala Dinas PU Provinsi NTB, Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat, perwakilan dari Kejaksaan Tinggi serta Negeri, petinggi para penyedia jasa dan para perangkat desa serta masyarakat terdampak pembangunan.

(KompuSDA • ads/kty)

  • kompusda

Share this Post