Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu kawasan terkering di Indonesia dengan hanya tiga bulan musim penghujan. Untuk menjaga ketahanan air dan memenuhi kebutuhan air yang semakin meningkat seiiring dengan pertumbuhan penduduk, Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) menyatakan bahwa salah satu kunci pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di NTB adalah dengan menjaga ketersediaan air.
Kesinambungan ketersediaan air dapat dipenuhi dengan pembangunan tampungan air. Untuk itulah Ditjen SDA terus meningkatkan jumlah tampungan air di NTB, salah satunya dengan pembangunan bendungan. Setelah pada tahun lalu Bendungan Tanju di Kabupaten Dompu diresmikan oleh Presiden RI, di awal tahun 2019 ini, dilaksanakan penggenangan perdana Bendungan Mila yang juga terletak di Kabupaten Dompu.
“Untuk itu pembangunan bendungan diprioritaskan sebagai tampungan air. NTB memiliki sembilan bendungan besar eksisting, 61 bendungan medium atau embung berskala bendungan. Dilengkapi dengan (bendungan, red.) Tanju dan Mila akan terkumpul sekitar 250 juta meter kubik tampungan air,” jelas Dirjen SDA dalam acara penggenangan awal Bendungan Mila di Kabupaten Dompu, NTB (17/1).
Impounding atau penggenangan awal Bendungan Mila dihadiri oleh Dirjen SDA Hari Suprayogi, Bupati Dompu Bambang M. Yasin, dan didampingi oleh Kepala Pusat Bendungan Ditjen SDA Ni Made Sumiarsih, Direktur Operasi dan Pemeliharaan Ditjen SDA Agung Djuhartono, serta Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I (BWS NT I) Asdin Julaidy.
Bendungan Mila direncanakan dapat mengairi Daerah Irigasi seluas 1.689 Ha, meningkatkan intensitas tanam dari 186% menjadi 300% pada Bendung Rabbaka, memenuhi kebutuhan air baku sebesar 100 liter per detik untuk Kabupaten Dompu dan mereduksi banjir sebesar 142,57 meter kubik per detik. Bendungan ini juga dimanfaatkan sebagai konservasi dan pariwisata Kabupaten Dompu.
Sedemikian besarnya manfaat Bendungan Mila, Dirjen SDA berpesan untuk menjaga kualitas iar bendungan, salah satunya dengan mencegah adanya tambak keramba ikan. “Kita sudah punya pengalaman keramba ikan di bendungan yang mengakibatkan air bendungan tercemar kemudian mempengaruhi kualitas air. Perikanan tangkap diperbolehkan, tapi kalau keramba sebaiknya dihindari,” himbau Hari Suprayogi.
Bupati Kabupaten Dompu Bambang M. Yasin menyatakan, kehadiran dua bendungan di Kabupaten Dompu, yaitu Bendungan Tanju dan Tanju akan meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat Dompu yang terkenal dengan produksi jagung dan berasnya. "Bagi kami rencana keberadaan Sistem Irigasi Rababaka Kompleks yang didukung oleh Bendungan Tanju dan Mila merupakan satu mimpi yang menjadi kenyataan," ujar Bambang.
(kty/san/ams KompuSDA)
- kompusda