“Awalnya saya memperkirakan bendungan ini akan selesai 5 tahun namun akhirnya hanya dalam waktu 3 tahun bendungan ini selesai. Hal ini sangat membanggakan dan dapat segera memberikan banyak manfaat bagi masyarakat kupang. Dan merupakan hasil kerja keras Kementerian PUPR, pemerintah daerah,  pemerintah Kabupaten/Kota. Masalah utama di NTT ini sebenarnya adalah Air dan saya sudah sampaikan kepada semua pihak bahwa dengan dibangunnya 49 bendungan yang tentunya tidak hanya memberikan manfaat yg besar tetapi juga berdampak positif bagi kehidupan perekonomian kita,” jelas Presiden RI, Joko Widodo, dalam acara Peresmian Pengisian Bendungan Raknamo di Provinsi Nusa Tenggara Timur (09/01/18).

Lanjut Jokowi selain bendungan akan dibangun embung - embung di NTT sehingga melepas kerinduan masyarakat NTT akan air. Embung-embung tersebut adalah embung safetafa, embung Lene Ana, Embung Haladale, Embung Saina dan Embung Rau Oen.

“Bendungan Raknamo ini mempunyai kapasitas tampung sebesar 16,1 juta m3 yang bermanfaat untuk penyediaan air baku sebesar 0,1 m3/det; mengairi irigasi seluas 1250 ha, penyediaan listrik sebesar 0,22 MW. Saya juga ingin agar seluruh jajaran Kementrian PUPR, dapat bekerja dengan lebih baik lagi dan jangan lupa untuk selalu membangun dan mempersiapkan infrastruktur sumber daya air beserta dengan fasilitasnya, misalnya dibuat juga saluran irigasinya dan dipelihara sungainya,” imbuh Presiden RI, Joko Widodo.

Sementara itu Gubernur NTT, Frans Leburaya, mengatakan bahwa bendunhan dapat menjadi solusi bagi permasalahan air di NTT. “Selama inj NTT identik dengan gersang dan kekurangan air. Semoga kami di Kupang selain merasakan manfaatnya juga dapat menjaga dan melestarikan lingkungan di sekitar bendungan,” kata  Frans.

Presiden Joko Widodo  berharap agar kita senua dapat menjaga bendubgan tersebut agar manfaatnya dapat dirasakan lebih lama oleh masyarakat setempat. (kompu SDA)

  • kompusda

Share this Post