Proses konstruksi pembangunan Bendungan Sadawarna, yang diusung sebagai penyedia air dan pengurang dampak banjir di wilayah Jawa Barat pada umumnya dan daerah Pamanukan pada khususnya, diawali dengan penandatanganan kontrak Paket I dan Paket II yang berlangsung di kantor Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR)Rakyat, Jakarta (22/11).
Total anggaran konstruksi bendungan yang terletak di dua kabupaten, yakni Subang dan Sumedang ini, sebesar 1,8 triliun rupiah, “Dengan waktu pelaksanaan selama 1.444 hari dan masa pemeliharaan selama 365 hari kalender,” jelas Kepala Pusat Bendungan Ditjen SDA.
Paket Pertama dimenangkan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Daya Mulia Turangga dan PT Barata Indonesia KSO dengan nilai kontrak sebesar 970 milyar rupiah. Sedangkan Paket Kedua konstruksinya akan dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero) dan PT Adhi Karya Tbk. KSO dengan nilai kontrak sebesar 898 milyar rupiah.
Bendungan Sadawarna bila terbangun nanti akan memiliki beberapa manfaat strategis, seperti penyediaan air irigasi dengan area layanan seluas 4.500 hektar untuk daerah Subang dan Indramayu, sebagai pengendali banjir, penyedia air baku sebesar 4,48 meter kubik per detik, dan sumber air untuk tenaga listrik sebesar ± 3 MW.
Walaupun ditargetkan selesai di akhir tahun 2022, proses pembangunan bendungan diharapkan dapat dipercepat agar manfaatnya dapat dirasakan lebih cepat pula.
Namun percepatan proses pembangunan bendungan harus dapat menjawab tantangan-tantangan yang ada, seperti pembebasan lahan, revisi desain dan penyediaan dana. “Hambatan akan ada. Terlebih untuk bendungan tipe earth fill dam seperti ini yang perlu material cukup banyak, jangan sampai pembangunan terhambat karena ketersediaan material,” pesan Direktur Jenderal SDA. “Selain itu percepatan pembangunan juga harus memperhatikan K3, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, ditambah satu K lagi, Keamanan,’’ tambahnya.
Penandatanganan kontrak dihadiri oleh Direktur Jenderal SDA, Kepala Pusat Bendungan, Para Direktur di lingkungan Ditjen SDA, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum sebagai pengelola pembangunan Bendungan Sadawarna, para Kasatker dan PPK pekerjaan pembangunan Bendungan Sadawarna dan Direktur Utama para penyedia jasa pembangunan. (KompuSDA)
- kompusda