Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama BP Batam dan pemerintah daerah setempat bekerjasama untuk mengatasi krisis air baku dengan membangun Bendungan Sei Gong yang terletak di Desa Sijantung, Kecamatan Galang, Kota Batam.
Bendungan Sei Gong juga merupakan salah satu dari 13 bendungan program strategis nasional pemerintahan Jokowi-JK. Selain itu bendungan ini dapat membantu Batam mengatasi krisis air baku.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono, dalam acara Penandatanganan Kontrak Bendungan Tapin, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan dan Bendungan Sei Gong, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, di Jakarta (131015). Turut dihadiri oleh Direktur Jenderal SDA, Mudjiadi, para eselon II dan III di lingkungan Direktorat Jenderal SDA, BWS Sumatera IV, PT. Wijaya Karya Tbk, PT. Brantas Abipraya dan PT. Virama Karya serta PT. Tusenss Krida Utama.
Pembangunan Bendungan Sei Gong dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV bekerjasama dengan PT. Wijaya Karya dengan dana APBN secara multiyears contract senilai Rp. 260 miliar.
Penandatanganan pembangunan bendungan ini dilakukan oleh PPK Prasarana dan Konservasi SDA, BWS Sumatera IV dan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk (JO) – PT. Tusenss Krida Utama senilai Rp. 238.446.185.687, dengan waktu pengerjaan TA 2015-TA 2018.
“Bendungan ini disamping untuk memenuhi kebutuhan air baku masyarakat, bendungan Sei Gong juga disiapkan sebagai sumber air baku bagi rencana pengembangan kawasan industri baru di Pulau Galang, Kota Batam, Kepri. Jadi bendungan, genangan dan fasilitas pendukung dibangun di atas lahan seluas 355,99 ha,†lanjut Basuki.- Superman