Bogor - Bendungan Sukamahi yang memiliki konsep bendungan kering (Dry Dam) telah resmi beroperasi untuk mereduksi banjir di sekitaran Sungai Ciliwung, peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (23/12/2022).

 

Presiden Jokowi yang didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto, Anggota Komisi V DPR Mulyadi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dan Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan juga meresmikan Bendungan Sukamahi di Desa Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

 

Bendungan Sukamahi memiliki daya tampung 1,68 juta m3 dengan luas area genangan sebesar 5,23 hektare yang bermanfaat untuk mereduksi banjir sebesar 15,47 m3/detik. Pembangunan bendungan ini sudah direncanakan sejak tahun 1990-an dan mulai dibangun di tahun 2017.

 

Presiden Jokowi menyampaikan nantinya bendungan ini berperan penting dalam mengendalikan banjir di Jakarta. "Ciawi dan Sukamahi nanti akan mereduksi dari 464 hektar menjadi 318 hektar. Kurang lebih nanti ada 12 kelurahan yang akan berkurang risiko banjirnya karena Bendungan Ciawi dan Sukamahi,” kata Presiden Jokowi.

 

Selain itu, beliau juga menyampaikan mengenai potensi objek wisata yang dimiliki Bendungan Sukamahi, “Kalau kita lihat arsitekturalnya ini sangat bagus untuk wisata, baik (Bendungan) Ciawi dan Sukamahi. Dua-duanya akan dipakai untuk wisata,” kata Presiden, dalam keterangannya usai peresmian Bendungan Sukamahi.

 

Menteri PUPR Basuki mengatakan, Bendungan Sukamahi tidak hanya sebagai  pengendalian banjir Ibu Kota Jakarta, tetapi juga pengembangan ekowisata kawasan Puncak Bogor dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam.

 

Direktur Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jarot Widyoko menjelaskan bahwasannya dalam menunjang objek wisata yang ada di Bendungan Sukamahi, fasilitas pendukung turut dipersiapkan agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat ketika berkunjung.

 

Fasilitas wisata yang dipersiapkan yaitu penginapan, taman, rumah kaca, dan tempat ibadah. Selain itu, dalam menunjang pariwisata di Bendungan Sukamahi terdapat pertanian hidroponik dan berbagai macam pohon bibit buah.

 

Beliau juga mengatakan, Bendungan Ciawi dan  Sukamahi merupakan bagian dari sistem prasarana pengendalian banjir Jakarta khususnya untuk Sungai Ciliwung di bagian hulu, disamping normalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 33 km dan Sudetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur di bagian hilirnya.

 

"Sedangkan pembangunan Sudetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur direncanakan akan selesai pada bulan April 2023, pekerjaan ini akan mengurangi risiko banjir pada area seluas 107 Ha. Sehingga total pengurangan daerah terdampak risiko banjir dari pembangunan ketiga prasarana tersebut, yakni Bendungan Kering, Sudetan, dan Normalisasi Sungai Ciliwung adalah 347 ha," kata Jarot.(fif)

  • kompusda

Share this Post