TRENGGALEK - Pembangunan Bendungan Tugu yang berada di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur ditargetkan akan selesai pada tahun 2019 nanti. Sebelumnya, Bendungan Tugu direncanakan  selesai di tahun 2017, namun jadwal tersebut tidak dapat terlaksana karena adanya beberapa permasalahan antara lain pembebasan lahan dan ketersediaan material.

Hal tersebut dijelaskan oleh Komisi V DPR-RI Fery Djemy Francis pada Kunjungan Kerja kemarin (14/7). "Pembangunan Bendungan Tugu dimulai tahun 2014 namun sempat tertunda, ada kendala berkaitan dengan pembebasan lahan.  Tahun 2019 diharapkan selesai, untuk tahun 2017 ini anggaran yg dikucurkan 100 M, tahun 2018 diusulkan 115 M. Kami datang untuk memastikan tidak ada kendala untuk pembebasan lahan lagi, Bupati Trenggalek pun sudah membantu. Kami memberikan dukungan dari sisi anggaran." ujarnya.

Sementara itu Kepala Pusat Bendungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ni Made Sumiarsih menuturkan masalah pembebasan lahan tidak hanya dengan warga namun juga instansi lain yaitu Kementerian Kehutanan dan Perhutani. "Kami sempat tidak bekerja selama 1 1/2 tahun, tapi proses pembebasan lahan jalan terus. Ada tanah Kehutanan dan Perhutani, kami perlukan untuk menampung material ada 3 item seperti tanah lempung, pasir dan batu. Tapi kita dibantu Bupati Trenggalek dan baru saja keluar surat perizinannya dari mereka. Saat ini progress pekerjaan sudah 63%," paparnya.

Lebih lanjut ia katakan selain masalah sosial juga ada masalah teknis di lapangan. "Masalah teknis muncul walau sudah di desain tapi begitu di lapangan ternyata kebutuhan material tidak mencukupi, volume tidak cukup sehingga harus mencari di beberapa tempat, seperti Tulungagung. Hal itu perlu waktu," jelasnya.

Bendungan Tugu merupakan bendungan serbaguna dengan ketinggian 89 m dan volume genangan 12 juta meter3. Bendungan Tugu nantinya dapat mengairi areal sawah seluas 1200 ha dan saluran irigasi 12 l/detik. Pembangunan bendungan ini memiliki anggaran terkontrak senilai 619 milyar pada awalnya namun dengan adanya perubahan desain dan jadwal maka terdapat penambahan hampir 150% mencapai nilai 1,2 T.

Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak menambahkan bahwa bendungan Tugu memang membutuhkan bahan baku konstruksi yang memadai. "Bendungan ini kan sangat intensif membutuhkan bahan baku konstruksi sehingga harus diakses dari sini. Pembengkakan biaya infrastruktur bukan sesuatu yang hanya terjadi di Indonesia, dan kita sudah hampir pastikan ada penambahan biaya terkait estimasi awal, namun melihat progres yang sudah ada ini tidak akan menjadi penambahan biaya yang masif. Dan memang ada hal-hal yg hanya ditemui di lapangan jadi tidak bisa diprediksi seakurat mungkin saat melakukan kajian. Jadi itulah yg menyebabkan ada biaya yang harus disesuaikan," pungkas Emil.

FASILITAS WISATA BENDUNGAN TUGU

Selain sebagai penyediaan air baku dan pengendalian banjir, Bendungan Tugu nantinya juga akan menjadi objek wisata di Trenggalek. Bekerja sama dengan Badan Penyediaan Infrastruktur Wilayah, Balai Besar Wilayah Sungai Brantas juga membangun fasilitas Anjungan Cerdas. Fasilitas ini dibangun dengan konsep pengembangan wilayah dan infrastruktur PUPR, dimana akan menjadi rest area yang melalui jalan nasional dengan pemandangan Bendungan Tugu. Selain itu akan dibangun galeri pusat informasi infrastruktur PUPR termasuk informasi tentang bendungan, jalan nasional, penyediaan rumah dan lainnya. Adapun area yang akan digunakan untuk anjungan seluas 4 ha dan ditargetkan selesai tahun 2018. (dnd KompuSDA)

  • kompusda

Share this Post