Salah satu kegiatan yang menjadi agenda Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA) demi mewujudkan ketahanan pangan, energi dan air adalah dengan membangun bendungan. Pembangunan 65 bendungan sampai 2019 merupakan salah satu upaya Dirjen SDA dalam mendukung program Nawacita. Bendungan yang tersebar di berbagai daerah Indonesia tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat untuk jangka panjang. Satu diantaranya adalah Bendungan Way Sekampung.
Pekerjaan Pembangunan Bendungan Way Sekampung yaitu Paket 1 dan Paket 2 telah memasuki tahap penandatanganan kontrak yang dilaksanakan pada Kamis, 29 September 2016 di Gedung Ditjen SDA, Jakarta. Turut hadir menyaksikan penandatanganan kontrak tersebut Direktur Jenderal Sumber Daya Air Imam Santoso, Direktur Irigasi dan Rawa Adang Saf Ahmad, Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Lolly Martina Martief, Kepala BBWS Mesuji Sekampung Syafrudin, dan para penyedia jasa.
Bendungan Way Sekampung terletak di Kecamatan Pagelaran Utara, Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung yang melintasi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Tanggamus dan Pringsewu dengan luas kurang lebih 65.000 Ha. Arah sebelah kanan bendungan ini adalah Desa Bumi Ratu dan sebelah kiri adalah Desa Banjarejo. Secara teknis, bendungan ini akan dibangun dengan tipe urugan batu dengan inti tegak. Elevasi puncak bendungan yaitu El. +130 m. Tinggi dari dasar galian mencapai 55 m dengan lebar puncak 10 m. Panjang bendungan Way Sekampung adalah 362 m.
Imam Santoso menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua stakeholder yang telah berkoordinasi dan turut mengambil bagian untuk mensukseskan pembangunan Bendungan Way Sekampung tersebut. Ia menambahkan kepada para pelaksana untuk segera melaksanakan proses pembangunan yang progresnya akan segera dimonitoring dalam tiga bulan ke depan. Pembangunan Bendungan Way Sekampung memiliki beberapa manfaat diantaranya sebagai wadah dalam penyediaan air irigasi DI Sekampung Sistem dengan luas areal 55.373 Ha dengan peningkatan intensitas tanam menjadi 270% (pola tanam Padi-Padi-Palawija), pengembangan DI Rumbia extension dengan luas 17.334 Ha, penyediaan air baku sebesar 2482 ltr/detik dan PLTM 2x2,7 MW. (dro kompuSDA)
- Publikasi