Hari Air Dunia (HAD) atau World Water Day adalah perayaan tahunan yang ditujukan untuk mengedukasi masyarakat dunia akan pentingnya air bagi kehidupan dan pengelolaan air yang berkelanjutan. Tahun 2017, yang merupakan tahun peringatan Hari Air Dunia ke-25 memiliki tema “Air dan Air Limbah”. Melalui tema ini, setiap orang diberikan kesempatan untuk berperan menyelamatkan air dari limbah industri dan rumah tangga sebagai upaya untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.

 

Dalam peringatan HAD XXV tahun 2017, Kementerian PUPR melaksanakan berbagai aksi nyata untuk meningkatkan kepedulian para pemangku kepentingan dan masyarakat, terkait pencegahan dan penanggulangan pencemaran akibat limbah ke sumber air.  Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR melalui seluruh BBWS/BWS se-Indonesia melaksanakan berbagai rangkaian Gerakan Aksi Daerah antara lain kegiatan susur dan bersih sungai, penanaman pohon, lomba daur ulang sampah rumah tangga, edukasi kali bersih untuk usia dini, pembersihan saluran drainase dan pembentukan gerakan masyarakat peduli sungai.

 

BWS Kalimantan II pun turut ambil bagian dalam penyelenggaraan aksi nyata pada peringatan HAD XXV, satu diantaranya adalah kegiatan Penyerahan 10 Tong Sampah untuk 10 Sekolah Dasar Negeri yang ada di Banjarmasin. “Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi dan menanamkan budaya akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dari sampah kepada anak-anak sekolah,” terang Edi Suwandi selaku Ketua Panitia Peringatan HAD XXV di Banjarmasin. Sekolah-sekolah tersebut diantaranya SDN Telaga Biru 5, SDN Basirih 6, SDN Kelayan Timur 12, SDN Sungai Lulut 7, SDN Benua Anyar 4, SDN Sungai Jingah 1, SDN Pangeran 2, SDN Telaga Biru 10, SDN Negeri Telaga Biru 6, dan SDN Pelambuan 2.

 

Pemilihan kesepuluh sekolah tersebut telah melalui survei yang dilakukan oleh panitia HAD XXV BWS Kalimantan II. Menurut tim survei, masih banyak Sekolah Dasar di Banjarmasin yang belum memiliki fasilitas kebersihan yang memadai, terutama tempat sampah. Kegiatan edukasi ini perlu mendapatkan dukungan penuh dari pihak sekolah, orang tua dan masyarakat agar selalu mengajarkan budaya hidup bersih dengan membuang sampah pada tempatnya pada anak-anak sejak dini. Dengan demikian, anak-anak tersebut akan terbiasa untuk tidak membuang sampah ke sungai yang nantinya bisa mencemari sungai tersebut, apalagi Banjarmasin merupakan kota yang memiliki julukan Kota Wisata Sungai. “Tiap pagi, kami selalu menyapu ruangan kelas dan memunguti sampah yang ada di sekitaran sekolah. Kami tidak mau sungai yang ada di belakang sekolah menjadi semakin tercemar karena sampah,” ujar Dina siswi kelas VI SDN Benua Anyar 4. (dro kompuSDA)

 

  • kompusda

Share this Post