Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) telah melaksanakan sejumlah program dan kegiatan dalam mendukung capaian 3 tahun pemerintahan Presiden Jokowi. “Terkait dalam mendukung Program Nawacita, kami mendukung sepenuhnya kegiatan infrastruktur khususnya dalam bidang sumber daya air, untuk kegiatan 1 periode pemerintahan ini kami merencanakan strategis pembangunan yaitu 65 bendungan, dengan target di akhir 2019 nanti ada 29 bendungan selesai, membangun irigasi baru 1 juta, serta rehabilitasi jaringan irigasi sebanyak 3 juta ha," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Muhammad Arsyadi saat menghadiri acara Lunch Talk di Berita Satu (5/11). Arsyadi juga mengatakan bahwa selain itu, ada infrastruktur lain yang juga dilakukan pembangunannya secara prioritas. Ditjen SDA sendiri hingga menjelang akhir tahun ini telah mencapai target yang cukup baik, misalnya saja untuk pembengunan bendungan, telah terlaksana 79 % dengan rincian 9 bendungan telah selesai, sementara 30 bendungan masih dalam tahap pembangunan. Untuk jaringan irigasi baru telah selesai 53 % dengan rincian 555.000 ha. "Maksimal realisasi 2019 dari rencana renstra kita 65 bendungan, sisanya nanti tetap akan dilanjut, karena pembangunan bendungan tidak bisa selesai dalam 2-3 tahun, tetapi 4-5 tahun. Nanti kita akhir tahun akan launching saat ini 2018 beberapa bendungan lagi, akhir 2019 nanti rencananya 29 bendungan akan siap," kata Arsyadi. Pembangunan Infrastruktur SDA sangat diharapkan oleh masyarakat untuk membantu memberikan air kepada masyarakat di pedesaan terutama untuk pertanian, contohnya saja menurut Arsyadi, pembangunan Bendungan Raknamo di Nusa Tenggara Timur telah dinantikan oleh masyarakat sana selama 20 tahun. Untuk membantu keberhasilan pembangunan, tentunya sangat perlu dilakukan kerja sama dan sinergi yang baik dengan pemerintah daerah, termasuk menyesuaikan program-program penanganannya. Diakui oleh Arsyadi, bahwa dalam setiap pembangunan memang terdapat kendala yang tentunya berbeda pada setiap wilayah. Dia mengatakan salah satu upaya mengatasi hal tersebut dengan pendekatan kearifan lokal. "Dalam hal ini peran pemerintah daerah tentu sangat proporsional, kami yakin kendala yang dihadapi terutama masalah sosial kalau Pemda aktif bersama kita melakukan kegiatan di lapangan, tentunya ini bisa diatasi." tutur Sesditjen SDA. Sementara kendala di bidang teknis diatasi dengan melakukan inovasi pada kegiatan pembangunan bersama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR. "Pembangunan infrastruktur SDA ini memang kita berikan untuk masayarakat indonesia, kami berharap bahwa pemeliharaan dan pengelolaan infrastruktur ini bisa menjadi perhatian bagi Pemda, dan masyarakat memiliki perasaan memiliki untuk menjaga infrastruktur yang telah dibangun," tutup Arsyadi.
- kompusda