
Garut - Tim SAR mempersempit ruang pencarian korban banjir
bandang di Garut. Petugas kini memfokuskan pencarian para korban hilang
di Waduk Jatigede, Sumedang. Namun, tumpukan sampah dan puing-puing
bangunan yang mengambang di sekitar lokasi cukup menyulitkan proses
pencarian korban hilang.
Diduga korban banjir Garut terseret
hingga ke Waduk Jatigede yang jaraknya mencapai puluhan kilometer dari
Kabupaten Garut. Komandan Satgas Posko Penanggulangan Bencana, Letkol
Arm Setyo Hani Susanto mengatakan untuk mengoptimalkan proses pencarian,
pihaknya membutuhkan beberapa peralatan canggih seperti drone dan bekho
terapung.
"Sudah saya sampaikan kemarin kepada Kepala BNPB
(Willem), akan diusahakan drone hari ini sudah ada dan bekho terapung
secepatnya," kata Setyo di Makodim 0611, Jalan Veteran, Garut, Jabar,
Selasa (27/9/2016).
Ia menjelaskan kebutuhan drone itu untuk
menelusuri lebih dekat dan luas situasi sekitar titik pencarian. Dengan
drone, kata dia, pekerjaan akan lebih efektif ketimbang secara manual
dengan menyusuri waduk.
"Kemarin kami secara manual pakai perahu
karet, itu ternyata sulit. Karena terhambat tumpukan sampah. Jadi nanti
bekho itu untuk menerobos tumpukan sampah dan mengevakuasi jenazah,"
ucap dia.
Menurutnya meski masa tanggap darurat diperpanjang
menjadi 21 hari, pihaknya tetap ingin secepatnya menemukan sisa korban
hilang. Pasalnya, sambung dia, masih banyak pekerjaan lain juga yang
belum terselesaikan.
"Akan kami optimalkan waktu ini untuk
secepatnya menemukan para korban hilang dan menyelesaikan pekerjaan
lainnya dampak dari musibah ini," ujar dia.
Tercatat sejauh ini
korban hilang tersisa 19 orang lagi. Sementara untuk korban tewas dalam
bencana banjir bandang Kabupaten Garut, menjadi 34 orang.
- Publikasi