Direktur Jenderal Sumber Daya Air  Kementerian Pekerjaan Umum, Lilik Retno Cahyadiningsih menjadi keynote speaker dalam kegiatan Webinar yang diadakan oleh Indonesia Regional Training Center for Hydrology (INA RTC - H) dengan tema More Crop per Drop:  Increasing Water Productivity for Water and Food Security” yang dilaksanakan pada Kamis (12/6). 

Pada tahun 2050, jumlah populasi dunia diperkirakan akan meningkat secara signifikan, terutama di negara-negara berkembang seperti India, Nigeria, dan Pakistan. “Peningkatan ini akan berdampak besar terhadap kebutuhan pangan dan air. Sektor pertanian, yang menyerap sekitar 70% penggunaan air global, harus beradaptasi dengan cara yang lebih efisien untuk memastikan ketahanan pangan di masa depan,” ujar Lilik yang dibacakan oleh Direktur Irigasi dan Rawa Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Bastari. 

Water Productivity atau produktivitas air merupakan rasio antara output dan jumlah air yang digunakan. Semakin tinggi produktivitas air maka semakin tinggi pula efisiensi yang dilakukan. “Hal tersebut sangat penting dalam menghadapi tantangan global seperti krisis air dan kebutuhan pangan yang terus meningkat. Dengan meningkatkan produktivitas air, kita dapat mencapai ketahanan pangan dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan tanpa mengeksploitasi sumber daya air,” lanjut Bastari.

Produktivitas air merupakan konsep yang berguna untuk mengelola dan mengoptimalkan penggunaan air, khususnya di bidang pertanian, dimana permintaan terhadap air paling tinggi. Data global menunjukkan adanya ketimpangan besar antarnegara. Negara-negara seperti Belanda dan Amerika Serikat memiliki persentase produktivitas air tinggi, sedangkan beberapa negara di Asia dan Afrika termasuk Indonesia masih rendah. Ini menunjukkan perlunya strategi pengelolaan air yang lebih efektif.


“Untuk meningkatkan produktivitas air, diperlukan strategi yang komprehensif, mulai dari pengembangan teknologi irigasi hemat air, perbaikan manajemen air pertanian, hingga peningkatan kapasitas petani. Selain itu peran kolaborasi antar instansi, integrasi data dan kebijakan, serta pemanfaatan teknologi modern menjadi kunci utama untuk mencapai produktivitas air yang lebih tinggi”, kata Bastari.

Peningkatan produktivitas air berkontribusi langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 2: Mengakhiri kelaparan, dan SDG 6: Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air bersih yang berkelanjutan. Dengan produktivitas air yang baik, kita tidak hanya memastikan pangan cukup, tetapi juga menjaga kelestarian sumber daya air.

Webinar yang dihadiri oleh 500-an peseta ini dibuka oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum Canka Amprawati Suryadi Putri dan menghadirkan narasumber Direktur Operasi dan Pemeliharaan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Muhammad Adek Rizaldi, Direktur Konservasi dan Pengembangan Sumber Air Pertanian Direktorat Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian Kementerian Pertanian Asmarhansyah, Profesor Manajemen Sumber Daya Air IHE Delft Marloes Mul, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Mohammad Irfan Saleh, dan Koordinator Kemitraan Air Global Regional Asia Tenggara Raymond Valiant sebagai moderator.


  • Kompu SDA

Bagikan Postingan Ini