Untuk mendukung kebutuhan pangan dikarenakan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, maka Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air terus berbenah dalam membangun dan merehabilitasi Daerah Irigasi yang tersebar di Indonesia, salah satunya adalah Daerah Irigasi Leuwigoong.

Daerah Irigasi Leuwigoong memiliki seluas 5.313 hektar (ha) yang merupakan gabungan dari sebelas irigasi teknis yaitu Irigasi Ciojar (73 ha), Irigasi Cibuyutan Utara (531 ha), Irigasi Situ Bagendit (409 ha), Irigasi Citikey (528 ha), Irigasi Cermot (107 ha), Irigasi Citameng II (82 ha), Irigasi Citameng III (91 ha), Irigasi Citameng IV (498 ha), Irigasi Cipacing (593 ha), Irigasi Cibuyut (89 ha), Irigasi Situhiang (70 ha) dan sisanya sawah tadah hujan seluas 2.242 ha.

Kegiatan pembangunan dan rehabilitasi terhadap Daerah Irigasi tersebut disebabkan sebagian kondisi jaringan irigasinya sudah dalam keadaan rusak. Selain itu, terjadi pendangkalan pada saluran irigasi, serta terdapat kerusakan pada beberapa pintu saluran irigasi sehingga tidak dapat dioperasikan. Disamping itu, akibat dari pendangkalan sungai setelah letusan gunung Papandayan tahun 2002, mengakibatkan debit air yang diambil dari sungai-sungai kecil tidak lagi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan areal irigasi yang ada. Bahkan areal sawah di bagian hilir yang memiliki luas 2.242 ha tidak memiliki sumber air, sehingga hanya mengandalkan air hujan.

Kegiatan pembangunan dan rehabilitasi DI Leuwigoong yang dikerjakan oleh BBWS Cimanuk Cisanggarung terdiri dari tiga kegiatan yaitu pembangunan Bendung Copong dari tahun 2010 – 2014, kemudian dilanjutkan dengan pembangunan jaringan primer dan sekunder yang dimulai sejak tahun 2013 dan telah selesai pada tahun 2018. Dan, di tahun ini (2019 – 2021) akan dimulai pembangunan jaringan tersiernya.

Pembangunan bendung dan jaringan irigasi di Daerah Irigasi Leuwigoong ini akan mengairi areal sawah di 11 kecamatan di Garut seluas 5.313 hektar. Dengan adanya jaringan irigasi yang andal, tentu akan meningkatkan indeks pertanaman petani Garut dari 191% sekarang, menjadi 250%. Artinya bisa tanam padi 2 kali dan 1 kali palawija. (kompusda)

 

  • kompusda

Share this Post