Dalam rangkaian kegiatan menyambut Hari Air Dunia yang jatuh pada tanggal 22 Maret 2014, Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air kembali menggelar aksi pawai simpatik di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta (23/03). Aksi pawai simpatik yang melibatkan perwakilan dari perguruan tinggi, komunitas sungai, dan sekolah ini ditandai dengan aksi bagi-bagi bunga dan stiker kepada pengguna jalan.


Direktur Jenderal Sumber Daya Air Mohamad Hasan selaku ketua penyelenggara kegiatan Hari Air Dunia 2014 mengatakan Indonesia merupakan negara dengan potensi cadangan air terbesar ke-5 di dunia. “Kita memiliki potensi 3.9 triliun meter kubik hujan yang jatuh di bumi pertiwi per tahun, tetapi pemanfaatannya baru 20 persen. Karena itu pengelolaan air harus ditingkatkan dari hulu ke hilir, sampai dengan pemanfaatannya oleh masyarakat. Pengelolaan air tidak bisa hanya oleh satu pihak, tapi harus melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat,” jelasnya.


Mohamad Hasan dalam kesempatan itu mengimbau masyarakat untuk senantiasa menghemat penggunaan air, baik dalam segi pemanfaatan kuantitas maupun dalam segi pemeliharaan kualitasnya. “Selain tidak boros dalam menggunakan air, saya mengajak masyarakat untuk ikut memelihara kebersihan lingkungan terutama di wadah-wadah air seperti sungai-sungai di perkotaan.


Bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air akan menyelenggarakan puncak perayaan Hari Air Dunia tahun ini bulan Mei 2014 di Sungai Citarum. “Pemilihan lokasi Sungai Citarum yang kerap disebut sebagai sungai terkotor di dunia ini terkait dengan komitmen kita untuk meningkatkan kualitas Sungai Citarum menjadi sungai yang bersih dalam beberapa tahun ke depan,” tutur Mohamad Hasan.


Terkait dengan tema Hari Air Dunia 2014 ‘Air dan Energi,’ Mohamad Hasan menuturkan bahwa Indonesia memiliki sumber energi yang murah dan renewable yaitu air. “Potensi sumber air kita dapat menghasilkan tenaga listrik hydropower  sebesar 75 ribu megawatt. Sementara yang sudah dimanfaatkan baru sebesar 6 persen saja. Jadi saat ini kita sedang berkoordinasi dengan Bappneas untuk melakukan percepatan pembangunan dan pengembangan hydropower baik dalam skala besar berupa PLTA maupun microhydro supaya potensi air tersebut memberi dukungan pada ketahanan energi di Indonesia,” pungkasnya.

  • Superman

Share this Post