Capaian kinerja dan prognosis Direktorat Jenderal Sumber Daya Air pada Agustus 2014 berada di atas capaian rata-rata Kementerian PU. Hal tersebut terungkap dalam Evaluasi Kinerja Tengah Tahun (Mid-Term Review) di Padang (21/08). Secara keseluruhan, capaian keuangan Ditjen SDA berada di kisaran 45,02%, dan capaian fisik yang berada di kisaran 48,69%, dibandingkan dengan capaian keuangan Kementerian PU sebesar 43,10% dan capaian fisik sebesar 48,69%. Progres tahun 2014 ini juga lebih baik dibanding posisi capaian Ditjen SDA pada Agustus 2013 dimana saat itu capaian keuangan sebesar 41,57% dan fisik sebesar 38,65%.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Mudjiadi memberikan apresiasi atas kinerja Direktorat Jenderal Sumber Daya Air tersebut. Namun secara keseluruhan Mudjiadi mengingatkan jajarannya untuk tidak terlena atas prestasi tersebut dan tetap bekerja keras. "Secara keseluruhan, capaian dan prognosis Direktorat Jenderal Sumber Daya Air memang berada di atas rata-rata capaian Kementerian Pekerjaan Umum. Namun saya ingatkan bahwa capaian kita tersebut masih berada di bawah rencana dan target yang telah disusun. Ini harus menjadi perhatian bagi kita semua, bahwa perencanaan, progress dan kinerja harus disusun dan dilakukan dengan lebih hati-hati," tuturnya.
Untuk memacu capaian dan kinerja tersebut, Mudjiadi mengharapkan jajaran Direktorat Jenderal Sumber Daya Air untuk segera menjalankan tindak lanjut permasalahan dana yang masih diblokir, menyelesaikan permasalahan kegiatan utama yang belum terkontrak, menyelesaikan permasalahan multiyears contract dan proyek kritis, proyek macet, tunggakan/hutang yang belum terbayar, inventarisasi dana sisa kegiatan, serta meminta kesiapan untuk proyek-proyek yang siap groundbreaking, impounding maupun diresmikan.
Dia akhir arahannya Mudjiadi mengharapkan agar Ditjen SDA memberi perhatian penuh terhadap beberapa hal antara lain progress penyelesaian pola wilayah sungai yang ditargetkan selesai pada 2015, penerapan Flood and Drought Early Warning System di Pulau Jawa yang harus sudah berjalan pada 2015 dan pengelolaan wilayah sungai Batanghari, Rokan dan Indragiri secara bersama oleh BWS Sumatera III, V dan VI . “Pada 2019 seluruh balai di lingkungan Ditjen SDA sudah harus dapat melakukan pengelolaan wilayah sungai sesuai dengan standar dari Perum Jasa Tirta I,†tambah Mudjiadi.
- Superman