Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu wilayah di Pulau Jawa yang masih memiliki sedikit prasarana sumber air seperti reservoir atau fasilitas bendungan, sementara kebutuhan akan air baku terus meningkat ditambah kondisi global climate change yang bisa menimbulkan banjir dan kekeringan yang berkepanjangan. Melihat kondisi ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air mempercepat program pembangunan infrastruktur sumber daya air di daerah tersebut yaitu Bendungan Tugu.
Proses pembangunan Bendungan Tugu telah melalui beberapa tahap studi sejak 1984. Pembangunan bendungan ini merupakan kegiatan pengembangan Sub Basin Kali Ngrowo yang merupakan rangkaian Kegiatan Pengembangan Wilayah Kali Brantas yang memanfaatkan aliran sungai Kali Keser. Kali Keser merupakan salah satu sumber air yang tersedia dan sangat potensial untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat di wilayah Kabupaten Trenggalek. Setelah dilakukan ground breaking pada 29 Januari 2014 lalu, pembangunan Bendungan Tugu pun memasuki tahap kedua yaitu pengalihan diversion terhadap aliran Sungai Keser. Peresmian pengalihan aliran Sungai Keser dalam rangka pembangunan Bendungan Tugu ini diselenggarakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Brantas pada 18 Agustus 2016 yang bertempat di Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek.
Hadir dalam peresmian tersebut Direktur Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA) Mudjiadi, Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Trenggalek, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Timur, dan para pejabat daerah setempat. “Pembangunan Bendungan Tugu merupakan salah satu langkah yang dilakukan oleh Kementerian PUPR dalam merealisasikan program pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kami sudah memberikan kompensasi yang sesuai dengan Undang-Undang terhadap warga yang terkena dampak dari pembangunan bendungan ini,†terang Emil Dardak selaku Bupati Trenggalek dalam sambutannya. Curah hujan yang tinggi dan kondisi tanah pegunungan yang kurang meresap air, menyebabkan beberapa daerah di Kabupaten Trengalek mengalami banjir. Dengan tersedianya Bendungan Tugu, maka tampungan air akan semakin banyak, sehingga kebutuhan akan air bisa terpenuhi dan bencana banjir dapat dihindari, tambah Emil.
Mudjiadi yang hadir untuk meresmikan pengalihan aliran Sungai Keser tersebut, menyampaikan terima kasih kepada Bupati dan jajarannya yang telah menyelesaikan pembebasan lahan dengan baik. “Bendungan Tugu merupakan 1 dari 65 waduk yang akan diselesaikan pada masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Saya harap Bapak Bupati dan jajarannya tetap melakukan konservasi terhadap hutan yang termasuk dalam daerah tangkapan hujan agar endapan tanah yang masuk ke bendungan semakin sedikit dan umur bendungan semakin lama,†tutur Mudjiadi dalam sambutannya.
Mudjiadi menambahkan bahwa perlu dibuat anjungan yang menyediakan museum tentang proses pembangunan Bendungan Tugu dari awal hingga selesai. Hal ini bertujuan agar masyarakat yang nantinya datang ke bendungan ini tidak hanya untuk berwisata saja tapi bisa mendapatkan edukasi yang bermanfaat. Di akhir sambutannya, Mudjiadi memberikan pesan semangat kepada Bupati Trenggalek agar segera melakukan pembebasan lahan terkait pembangunan Bendungan Bagong yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. (dro kompuSDA)
- Superman