Bencana banjir bandang terjadi di sejumlah desa di 4 kecamatan, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, sejak hari Sabtu (18/11) kemarin. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah melakukan tanggap darurat bencana dengan menyiapkan sejumlah alat berat untuk membersihkan sampah di sekitar lokasi kejadian.
"Upaya dari Ditjen SDA menginstruksikan kepada semua Balai untuk siaga bencana, kami sediakan dua escavator, membuat posko banjir, memvangun bronjong. Kita cek prosedur juga. Kita berkoordinasi dengan semua pihak, baik BMKG maupun BNPB. Cari solusi bersama," jelas Direktur Jenderal SDA, Imam Santoso saat meninjau lokasi banjir di bantaran Sungai Gambir, Lombok Timur (22/11).
Imam juga mengatakan bahwa secara keseluruhan sedang siaga banjir di Indonesia, termasuk di Lombok Timur. "Curah hujan yang tinggi sejak hari Sabtu sekitar 125 mm/hari, curah hujan di atas 100 mm itu sudah sangat deras, maka melimpas. Kita bersihkan dulu sampah dari banjir saat surut ini. Kita berharap lancar," katanya.
Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara 1, Asdin Julaidi menegaskan bahwa Bendungan, Bendung maupun Embung yang berada di bawah pengawasan BWS NT 1 masih bekerja baik. Termasuk Bendungan Pandanduri. "Jadi, banjir yang terjadi di Sungai Gambir ini berbeda dengan Sungai di Pandanduri. Tidak ada kaitannya. Empat bendung kami tidak ada tetap bekerja. Termasuk Pandanduri. Kami selalu koordinasi dengan BMKG tentang kondisi cuaca setiap hari, sehingga kami bisa mengatur elevasi bendungan. Katakan minggu ini tidak bagus, kami turun kan melebihi dari 1 m sementara sekarang posisi bendungan kami tahan di kurang lebih 1 m sehingga kalaupun ada banjir dia bisa menampung agar tidak terlalu parah." tuturnya.
Banjir melanda 4 kecamatan di Kabupaten Lombok Timur meliputi Kecamatan Keruak, Kecamatan Jerowaru, Kecamatan Sakra dan Kecamatan Sakra Barat.
Selain itu 367 rumah rusak yang meliputi 125 rumah rusak berat, 223 rumah rusak sedang, 19 rumah rusak ringan, 14 jembatan rusak, dan 1 masjid rusak. Banjir juga menyebabkan 643 KK atau lebih dari 2.280 jiwa terdampak langsung dari banjir bandang. (din/tin-KompuSDA)
- kompusda