Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik dalam rangka peninjauan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur sumber daya air di Provinsi Jawa Timur pada 25 Januari 2018. Kunjungan kerja spesifik ini merupakan salah satu program kerja Komisi V DPR RI. Rombongan Komisi V DPR RI ini dipimpin oleh Sigit Sosiantomo yang didampingi oleh Kepala Sub Direktorat Perencanaan Teknis Irigasi Direktorat Irigasi dan Rawa Happy Mulya dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Charisal A. Manu.
Sigit Sosiantomo dalam sambutannya menyampaikan kunjungan kerja spesifik ini bertujuan untuk melihat secara langsung progres pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur sumber daya air yaitu penanganan darurat Bendung Plesungan. Kegiatan ini merupakan pelaksanaan fungsi anggaran dan pengawasan yang merupakan bagian dari tugas Dewan. “Hasil laporan kunjungan kerja spesifik ini akan dilaporkan dalam rapat Komisi dan dijadikan pembahasan dalam rapat kerja dan RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai mitra kerja Komisi V DPR RI untuk ditentukan langkah-langkah selanjutnya,” jelas Sigit Sosiantomo.
Bendungan Plesungan dibangun di Sungai Dero pada tahun 1975-1976, yang memiliki luas daerah irigasi 582 ha, luas daerah pengairan 5 km2, debit perencanaan bendung 399 m2/det, lebar bendung keseluruhan (termasuk pintu pembilas) 19,15 m dengan tinggi jagaan (free board) 2,50 m. Pada 2 Januari 2018, terjadi kerusakan di Bendung Plesungan sayap hulu bagian kiri ambrol sepanjang 20 m. Bangunan intake dan bangunan penguras bendung juga rusak berat, dan mercu bendung sepanjang 12 m.
Kepala BBWS Bengawan Solo Charisal A. Manu menjelaskan kepada rombongan Komisi V DPR RI bahwa sedang dilakukan penanganan darurat terhadap bendung tersebut, yaitu dengan membuat bendung sementara untuk menaikkan muka air dengan lebar 24 m dan tinggi 2,5 m serta membuat saluran pengarah sepanjang 39 m dan lebar 1,5 m. “Penanganan darurat dilakukan untuk menjaga keberlangsungan pasokan air agar tetap melayani areal sawah sehingga tidak terjadi gagal panen dengan mengarahkan aliran air masuk ke saluran sekunder Plesungan konstruksi dari sandback maupun bronjong,” tutur Charisal.
Sementara untuk penanganan permanen, dikarenakan kerusakan yang cukup parah, BBWS Bengawan Solo akan mengusulkan untuk dilakukan pembangunan Bendung yang baru ke arah hulu yang diawali dengan detail design pada tahun berikutnya sebagai acuan terhadap pelaksanaan pembangunannya. (dro/ket KompuSDA)
- kompusda