Indonesia saat ini memiliki 231 bendungan yang merupakan infrastruktur sumber daya air dengan nilai investasi tinggi dan mempunyai fungsi vital bagi keidupan masyarakat serta memiliki potensi risiko yang sangat tinggi juga. Dari 231 bendungan tersebut sebanyak 198 bendungan merupakan milik Kementerian PUPR baik yang dikelola oleh PUPR langsung maupun BUMN sedangkan lainnya dimiliki dan dikelola oleh swasta.
Sehubungan dengan pembangunan 65 bendungan baru yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, disampaikan bahwa hingga saat ini terdapat 14 bendungan yang sudah selesai pembangunannya dari target 29 bendungan (2014 – 2019) yang dapat menambah kapasitas tampungan sebesar 1.096,49 juta m3.
“Sisanya sebanyak 36 bendungan dibangun target tahun 2020 hingga 2023. Dengan demikian pembangunan 65 bendungan ini nantinya akan menambah kapasitas tampungan sebesar 4.93 miliar m3,” ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR saat membuka acara Direktur Jenderal Sumber Daya Air dalam Forum Group Discussion dengan tema Innovation of Technology in Dam Operating, Maintenance And Upgrading kemarin di Jakarta (26/4).
Perlu diingat bahwa keberhasilan suatu pembangunan infrastruktur sangat tergantung dari outcome yang akan dicapai. Oleh karena itu penting untuk mempertahankan dan meningkatkan pengelolaan khususnya operasi dan pemeliharaan yang baik dan benar dari pembangunan bendungan-bendungan tersebut di Indonesia.
Dalam rangka peningkatan kulalitas pembangunan peningkatan rehabiitasi serta operasi dan pemeliharaan bendungan baik bendungan yang baru dibangun mapun bendungan eksisting maka pada kesempatan tersebut, Direktorat Jenderal SDA mengundang perwakilan dari Korea Selatan yaitu dari pihak Korea Water Resources Corporation (K-Water) sebagai salah satu negara yang telah menerapkan pembangunan dan pengelolaan bendungan yang baik. Dari kegiatan FGD ini diharapkan kedua belah pihak dapat saling bekerja sama dalam pembangunan bendungan-bendungan nanti di masa depan di Indonesia.
Hadir sebagai perwakilan adalah Mr. Cho Wanhee selaku senio researcher, Mr. Nih Junwu selaku Chief Researcher dan Park Dongsun dari K-Water. Acara ini turut dihadiri oleh Sekretaris Ditjen SDA Muhammad Arsyadi, Direktur Sungai dan Pantai Jarot Widyoko, Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Agung Djuhartono, dan Direktur BPSDA Fauzi Idris. (kompusda)
- kompusda