Jakarta (09/07) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengadakan Rapat Kerja Tengah Tahun 2019, Menteri Basuki menyampaikan bahwa Raker tengah tahun ini merupakan tindak lanjut dari apa yang dikatakan Menteri Keuangan bahwa realisasi keuangan Kementerian PUPR saat ini berada dibawah rata-rata nasional yakni 40%. Sementara realisasi keuangan Kementerian PUPR per tanggal 8 Juli 2019 adalah 26,18% dan realisasi fisik 27,36% dari total anggaran Rp 117,81 triliun. Oleh karena itu, Raker ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja Kementerian PUPR dalam setengah tahun terakhir dan prognosis Desember 2019, serta persiapan penyusunan program tahun 2020.

Kepada seluruh insan PUPR Basuki menyampaikan dengan semangat bahwa memang progres Kementerian PUPR masih berada di bawah progres rata-rata namun jika kita tetap fokus dan bekerjasama, target 95% diakhir tahun dapat kita raih bersama. Ia juga menekankan dalam mencapai target agar jangan ada penyimpangan sekecil apapun, semua harus tertib, saling mengingatkan tentang target, dan masing-masing harus benar-benar menguasai apa yang menjadi tanggung jawabnya, serta menjaga kesatuan dan persatuan PUPR.

Pada kesempatan ini, Menteri PUPR juga menjelaskan tujuh arah kebijakan pembangunan infrastruktur pada tahun 2020, diantaranya mendukung transformasi industri 4.0, mendorong pembangunan infrastruktur perkotaan untuk antisipasi urbanisasi, mendukung pemerataan pembangunan antar wilayah, mendorong peran swasta/BUMN untuk skema pembiayaan kreatif, mengoptimalkan opsi-opsi kerjasama KPBU, meningkatkan koordinasi lintas sektoral termasuk dengan pemerintah daerah, dan meningkatkan komitmen untuk pembangunan dan pemeliharaan.

Sementara untuk bidang Sumber Daya Air, Dirjen SDA menyampaikan bahwa progres fisik berada di angka 31,66% dan progres keuangan sebesar 30,76%. Dirjen SDA Hari Suprayogi menjelaskan bahwa kendala utama capaian progres berasal dari keterlambatan proses lelang dikarenakan pembentukan BP2JK, adanya proses lelang ulang dikarenakan  belum terpenuhinya kualifikasi penyedia jasa, serta permasalahan pembebasan tanah.

Sampai saat ini, ada beberapa capaian pembangunan Ditjen SDA, seperti pembangunan bendungan sudah tercapai 55 bendungan yang terdiri dari 29 bendungan on-going, 12 bendungan baru dan 14 bendungan selesai. Untuk pembangunan embung sudah tercapai total 99 embung. Target jaringan irigasi 1.000.000 ha juga sudah tercapai.

Sedangkan target yang masih perlu dicapai dengan kerja keras yaitu target air baku dan target yang cukup sulit dicapai adalah untuk sapras pengendali daya rusak dan target pengendali sedimen dan lahar.

“Percepatan proses lelang, percepatan revisi buka blokir, percepatan desain dan AMDAL untuk loan akan kami lakukan untuk meningkatkan progres fisik dan keuangan sampai dengan akhir tahun dengan prognosis 93,25%” ujar Dirjen SDA. (KompuSDA - han/ndro/ams)

  • kompusda

Share this Post