Sebagai wujud memelihara tali persaudaraan yang baik antar anggota, Dharma Wanita Persatuan  Unit Kerja Ditjen SDA (DWP SDA) Kementerian PUPR dan Paguyuban Tirta Asih menggelar acara Halal Bihalal dan Silahturahmi sekaligus Pertemuan 3 Bulanan  pada Rabu (10/07), bertempat di Gedung SDA Kementerian PUPR. 

Pada kesempatan yang baik ini, Dirjen SDA Hari Suprayogi menyampaikan bahwa halal bi halal merupakan salah satu kegiatan yang sangat baik bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan. Pada dasarnya kita manusia dididik untuk selalu saling memaafkan kapanpun itu tanpa terpaku pada bulan Syawal ataupun tidak.

Beliau juga menyampaikan permohonan maaf secara pribadi sekaligus mewakili para Bapak di Ditjen SDA karena sering meninggalkan rumah dalam rangka melaksanakan tugas. Terlebih saat ini Ditjen SDA sedang diamanahi tugas yang cukup berat. Saat ini ada target pembangunan bendungan sebanyak 65 bendungan dan sudah selesai 15 bendungan.

Menanggapi sambutan dari Hari, ketua DWP SDA, Amidawati H. Suprayogi juga menyampaikan permohonan maaf dari para Ibu atas segala pekerjaan DWP SDA yang mungkin masih kurang berkenan, masih memerlukan banyak nasehat dari para Bapak.

Salah satu nasehat yang disampaikan pada hari itu adalah pentingnya peranan Ibu dalam mendidik. Untuk itu DPW SDA menghadirkan Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd sebagai narasumber siraman rohani dengan tema Peranan Wanita di dalam Mensukseskan Pendidikan.

Tema ini menjadi penting karena seorang istri sekaligus Ibu di sebuah keluarga mempunyai andil yang besar dalam banyak hal, salah satunya pendidikan. Karena pendidikan merupakan hal paling mendasar pada lingkungan keluarga.

Prof. Dr. H. Arief Rachman menyampaikan bahwa di dalam keluarga, Ibu akan menjadi pendidik utama dan pertama. Oleh karena itu pendidikan juga diperlukan bagi wanita karena dapat mendorong produktivitas, meningkatkan kesempatan berusaha, meningkatkan derajat kesehatan keluarga, menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak, meningkatkan angka harapan hidup dan memberikan kemampuan untuk mengelola sumber daya alam.

Ia menambahkan dalam sebuah pendidikan setidaknya ada tiga aspek yang perlu disentuh yaitu perasaan, akal, dan imannya dan beberapa prinsip yang perlu dikembangkan antara lain disiplin, kemartabatan, dan struktur. (KompuSDA – han/ams)

  • kompusda

Share this Post