Bendungan Sei Gong, satu-satunya bendungan muara (estuary dam) yang termasuk ke dalam Nawacita pembangunan 65 bendungan periode 2015-2019, telah selesai dibangun dan kini memasuki tahap pengisian atau impounding.

Dalam impounding yang berlangsung di Pulau Galang, Kota Batam (19/7), Direktur Jenderal Sumber Daya Air Hari Suprayogi menjelaskan bahwa Bendungan Sei Gong bermanfaat sebagai asupan air baku bagi Kota Batam. “Dengan total tampungan waduk sebanyak 11,8 juta meter kubik, Bendungan Sei Gong direncakan dapat menjadi tambahan pasokan air baku bagi Kota Batamdengan debit sebesar 400 liter per detik,” ujar Hari Suprayogi.

Namun, setelah terisi bendungan yang terletak di Kota Batam ini tidak serta merta dapat langsung digunakan. Karena pertemuan antara air tawar dari Sungai Gong dan air asin dari Laut Cina Selatan menjadikan air payau yang dikandung oleh Bendungan Sei Gong harus melalui proses desalinasi air.

“Desalinasi air merupakan proses untuk menghilangkan kandungan garam berlebih di dalam air sehingga air dapat dimanfaatkan. Desalinasi air ini akan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera IV selama satu sampai tiga tahun ke depan. Setelah itu kami akan berkoordinasi dengan Ditjen Cipta Karya agar mereka membangun water treatment plan sebelum air waduk didistribusikan ke masyarakat,” jelas Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Ismail Widadi di lokasi yang sama.

Pun, setelah terbangun dan sudah dimanfaatkan, debit di Bendungan Sei Gong belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan air baku di Kota Batam yang semakin meningkat. Untuk itu Ditjen Sumber Daya air berencana membangun tampungan air lainnya dengan debit yang lebih besar.

Sebagaimana dijelaskan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Air bahwa kini tengah dilakukan desain terhadap potensi satu buah tampungan air di Sei Busung, Kabupaten Bintan. Menurutnya, bila tidak ada kendala lahan dan permasalahan sosial yang nantinya akan dibantu oleh Pemerintah Daerah, pembangunan konstruksi Sei Busung dapat dimulai di tahun 2021.

“Sei Gong dapat menyuplai 400 liter per detik air untuk Kota Batam, Sei Busung nanti ketikasudah dapat dimanfaatkanmemiliki kapasitas 4.000 liter per detik. Air dari Sei Busung tidak hanya digunakan untuk masyarakat Kota Batam, tetapi juga untuk Kabupaten Bintan itu sendiri daan Tanjung Pinang,” ujar Dirjen Sumber Daya Air.

Bendungan Sei Gong adalah mimpi masyarakat Batam yang terealisasi berkat uluran tangan Pemerintah Pusat, hal ini diungkapkan oleh Plt. Gubernur Kepulauan Riau pada lokasi yang sama. Bilamana Sei Busung terwujud, mimpi masyarakat Batam dan sekitarnya akan pemenuhan kebutuhan air, baik untuk industri, perkotaan, maupun kebutuhan domestik, menjadi semakin indah.

Impounding yang berlangsung di lokasi bendungan ditandai dengan penekanan sirine oleh Dirjen Sumber Daya Air dan Plt. Gubernur Kepulauan Riau, beserta Sekretaris Ditjen Sumber Daya Air, Kepala Pusat Bendungan, perwakilan Walikota Batam, Sekda Kota Batam dan perwakilan Kejati. (KompuSDA - kty)

  • kompusda

Share this Post