Jawa Timur (20/11) Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia mendampingi Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo pada saat melakukan kunjungan kerja ke Bendungan Sutami yang berlokasi di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Dalam kunjungan ini, Menteri Dody memastikan fungsi Bendungan Sutami dalam menunjang Asta Cita Presiden Prabowo khususnya untuk mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi dan air.
Dalam kunjungannya, Menteri Dody mengatakan bahwa Bendungan Sutami merupakan salah satu bendungan strategis di Jawa Timur yang usianya lebih dari 50 tahun sehingga memerlukan perawatan khusus untuk dapat melayani secara maksimal.
“Bendungan ini sudah beroperasi sangat lama. Maka dari itu, diperlukan perawatan khusus agar bendungan dapat berfungsi dengan baik dan dapat memberikan manfaat yang maksimal,” terang Menteri Dody.
Menteri Dody menyampaikan bahwa sudah ada rekomendasi terkait perawatan dan pembenahan dari konsultan ahli bendungan. “Tim Komisi Keamanan Bendungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) sedang memfinalkan rekomendasi teknis tersebut. Apabila sudah selesai, Kementerian PU akan mengalokasikan anggaran dan kemudian memulai proses pekerjaan,” lanjut Menteri Dody.
Bendungan yang namanya diambil dari Menteri Pekerjaan Umum Indonesia ke-16 ini memiliki luas genangan waduk sebesar 15 km2, dengan luasan sebesar itu Bendungan Sutami dapat menampung 175,11 juta m3 air. Bendungan ini memiliki fungsi utama sebagai penyuplai air irigasi seluas 34.000 ha, Pembangkit Listrik Tenaga Air sebesar 488 Juta kWh per tahun dan juga sebagai pengendali banjir Q1.000 sebesar 4.200 m3/detik.
Sebelum melakukan peninjauan ke Bendungan Sutami, Menteri Dody menyempatkan diri mengunjungi Command Centre milik Perum Jasa Tirta (PJT) I untuk melihat langsung sistem pengelolaan air dan pemantauan waduk yang diterapkan oleh PJT I dan sudah terkoneksi dengan Command Centre yang ada di kantor Ditjen SDA, Jakarta.
“Karena selalu dipantau, kita jadi tahu kapan air harus dikurangi atau dilepas ke bawah dan seterusnya. Kalau kondisi sedang kritis, kami juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat supaya masyarakat tidak terdampak terlalu parah,” kata Menteri Dody.
Sebagai informasi PJT I merupakan BUMN yang bergerak dibidang pengelolaan sumber daya air. Saat ini PJT I mengelola air di lima Wilayah Sungai (WS) di bawah kewenangan Pemerintah Pusat, yakni Brantas, Bengawan Solo, Jratunseluna, Serayu Bogowonto, dan Toba Asahan.
Turut hadir dalam kunjungan kerja ini Staf Ahli Menteri PU Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra Atmawidjaja, Direktur Utama PJT I Fahmi Hidayat, Direktur Bendungan dan Danau Ditjen SDA Adenan Rasyid, dan Kepala BBWS Brantas Hendra Ahyadi. (arg/firm)
- Kompu SDA