Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu cara untuk mendorong perkembangan suatu wilayah, seperti pembangunan infrastruktur di bidang sumber daya air selain mampu meningkatkan ketahanan air dan ketahanan pangan tetapi juga dapat mengendalikan daya rusak sumber daya air yang ditimbulkan.
"Meningkatkan ketahanan air tidak hanya dengan membangun tampungan air semata, yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana agar sumber daya air yang ada dapat terus lestari dan terjaga. Apabila lingkungan dirusak maka ketersediaan air secara kualitas dan kuantitas pun akan menjadi rusak dan berbahaya bagi kehidupan karena air merupakan bagian dari produk lingkungan," jelas Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto saat meresmikan Siphon Bekasi dan pencanangan pekerjaan pembangunan Bendung Gerak Jabung, di Bekasi (6/5).
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak, para pejabat di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan perwakilan dari Provinsi Jawa Barat, Lampung serta Gorontalo.
Djoko menambahkan Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) mendukung pembangunan infrastruktur di semua wilayah guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungannya, salah satunya pembangunan Siphon Bekasi.
Pembangunan Siphon Bekasi salah satu upaya penyediaan air baku bagi wilayah Karawang, Bekasi dan Jakarta dimana air tersebut berasal dari sungai Citarum. Jalur saluran ini terbentang sepanjang saluran tarum barat dan memotong sungai-sungai antara lain sungai Bekasi dan berakhir di instalasi pengolahan air. Tercampurnya aliran air dari tarum barat dan sungai bekasi mengakibatkan air baku menjadi tercemar dikarenakan sungai bekasi sudah tercemar dengan konsentrasi sediment diatas normal. Oleh karena itu Kemen PU dalam hal ini Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) membuat Siphon Bekasi agar aliran saluran tarum barat tidak tercampur dengan aliran sungai bekasi.
Selain itu Direktorat Jenderal SDA melalui BBWS Sulawesi II melakukan pembangunan Bendung Randangan yang berlokasi di Kabupaten Pohuwato, 200 km di sebelah barat Kota Gorontalo. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani dan memperbaiki taraf hidup masyarakaat pedesaan di Gorontalo.
Bendung Randangan ini dapat mengairi areal persawahan teknis seluas 8.963 Ha dimana sebelumnya sawah tadah hujan 750 Ha dan ladang 6.497 Ha. Dan juga akan meningkatkan produktivitas padi 5-6 ton/Ha. Bendung Randangan mempunyai tipe bendung tetap dengan lebar bentang 150m dan tinggi mercu 2,5m.
Bendung Jabung
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum juga akan membangun Bendung Gerak Jabung yang terletak di provinsi Lampung. Bendung Gerak Jabung berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air irigasi seluas 5.638 Ha, peningkatan produksi padi, pemenuhan air untuk perikanan seluas 950 Ha, meningkatkan standar hidup petani dan menciptakan kesempatan lapangan kerja.
Menteri PU berharap agar pelaksanaan pekerjaan pembangunan Bendung Gerak Jabung dan Bendung Randangan dapat berjalan dengan baik, untuk itu diharapkan dukungan pemerintah daerah setempat dan masyarakat.
"Pembangunan irigasi tidak hanya bergantung pada pembangunan infrastruktur saja, namun penguatan kelembagaan petani, Dukungan petani menjadi prasyarat penting agar kita dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan mencapai tujuan kita bersama dalam meningkatkan ketahanan pangan," tambahnya.
- Superman