
Minahasa – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus berkomitmen dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui penyediaan infrastruktur sumber daya air yang memadai untuk sektor pertanian. Selain memanfaatkan potensi air permukaan dari waduk, sungai, embung, dan danau. Kementerian PU juga tengah giat mengembangkan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) di berbagai daerah, termasuk di Desa Wasian, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Dalam kunjungannya ke lokasi JIAT Desa Wasian, Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa pembangunan JIAT merupakan langkah strategis untuk membantu petani di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh layanan irigasi.
"Selain kita memanfaatkan bendungan, waduk, bendung dan jaringan irigasinya, di daerah-daerah yang tidak terjangkau, kita manfaatkan jaringan irigasi air tanah dengan pompa," jelas Menteri Dody.
Kehadiran JIAT ini menjadi solusi inovatif bagi lahan pertanian yang sebelumnya belum mendapatkan pasokan air yang optimal dari infrastruktur irigasi konvensional. Dengan adanya JIAT, potensi pembukaan dan penambahan luas areal tanam baru menjadi lebih besar, sekaligus memberikan kepastian pasokan air yang terjangkau dan berkelanjutan bagi para petani.
Menteri Dody juga menyoroti pentingnya efisiensi operasional JIAT. "Untuk di Wasian ini masih menggunakan solar, takutnya justru membebani petani karena swadaya. Tadi Pak Dirjen Sumber Daya Air sudah arahkan agar dikonversi menggunakan listrik. Jika tidak ada listrik, bisa kita pakai tenaga surya. Dengan cara ini, kita harap produktivitas pertanian meningkat,” tambahnya.
Hal tersebut menunjukkan komitmen Kementerian PU untuk terus berinovasi dalam penyediaan prasarana penunjang jaringan irigasi yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis bagi petani.
Program JIAT ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian target swasembada pangan nasional pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Lebih dari itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Minahasa dan wilayah sekitarnya.
JIAT di Desa Wasian yang dibangun pada tahun 2005 telah mengalami rehabilitasi pada tahun 2025 oleh Balai Wilayah Sungai Sulawesi I. Proyek rehabilitasi ini menghasilkan jaringan saluran irigasi sepanjang 1.292 meter dengan kapasitas aliran mencapai 10 liter per detik. Infrastruktur ini mampu mengairi sekitar 15 hektar lahan persawahan, yang berdampak langsung pada peningkatan indeks pertanaman dari semula 200% (2,5 kali panen per tahun) menjadi 300% atau tiga kali panen per tahun. Dengan rata-rata produktivitas 6 ton gabah per hektar, hasil panen diperkirakan mencapai 4 ton beras per hektar setiap musim.
Sekretaris Desa Wasian, Stevira Parengkuan, menjelaskan bahwa desa mereka memiliki total luas lahan persawahan sekitar 86 hektar. Ia menekankan bahwa tambahan pasokan air melalui jaringan irigasi air tanah sangat membantu perekonomian petani.
“Sebagian besar warga kami adalah petani, sehingga keberadaan jaringan irigasi ini sangat membantu untuk lahan-lahan yang gak dapat air irigasi, karena memang di sini pertaniannya mengandalkan tadah hujan," ungkap Stevira.
Kepala Desa Wasian, Marlien Lalamentik, turut menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan Kementerian PU. Marlien juga mengutarakan harapan dukungan serupa dapat diberikan untuk penanganan masalah eceng gondok di Danau Tondano, yang telah menjadi keluhan warga setempat selama bertahun-tahun.
- Kompu SDA