Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) terus membangun dan merehabilitasi serta melakukan operasi dan pemeliharaan (OP) tampungantampungan air di seluruh Indonesia. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan air dan mengurangi krisis air, dimana kita berlimpah air di saat musim penghujan dan kesulitan air ketika musim kemarau.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Bina OP Sumber Daya Air, Hari Suprayogi, mewakili Direktur Jenderal Sumber Daya Air dalam acara Konsultasi Regional Operasi dan Pemeliharaan Sumber daya Air 2014, di Gorontalo (03014).
Pertemuan regional OP bertujuan untuk membangun komitmen Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta stakeholders lainnya dalam pelaksanaan OP prasarana sumber daya air dan untuk merumuskan langkah-langlah strategis sebagai upaya mendukung terwujudnya pengelolaan sumber daya air yang berdaya guna serta berkelanjutan.
“Dalam pengelolaan sumber daya air terdapat beberapa isu strategis diantaranya, terbatasnya sumber daya manusia yang disebabkan oleh pensiun,dipindahtugaskan, atau promosi jabatan, belum optimalnya kinerja lembaga pengelola SDA dan belum terpenuhinya alokasi dana OP berdasarkan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP),†jelas Hari Suprayogi.
Hari melanjutkan bahwa dalam pengelolaan sumber daya air dibutuhkan kerjasama dan koordinasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Hal tersebut harus dilakukan mengingat banyaknya kendala yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya air, seperti lingkungan yang semakin tercemar, banyaknya alih guna lahan untuk permukiman dan perindustrian dan kurangnya lahan hijau yang berfungsi untuk menyelamatkan ketersediaan sumber daya air.
Hal senada juga diungkapkan oleh Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie bahwa koordinasi yang dilakukan tidak hanya terbatas pada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta Pemerintah Kabupaten/Kota tetapi juga didukung oleh kerjasama antar kementerian/lembaga.
“Target surplus 10 juta ton beras akan sangat mudah dicapai Indonesia apabila seluruh kementerian dan lembaga(K/L)bekerjasama dalam menjalankan program-program dimasing-masing K/L. Saat ini yang terjadi di Kementerian/Lembaga berjalan sendiri-sendiri tanpa melihat program yang ada di K/L lainnya. Terlebih lagi semua regulasi dibuat di Pusat,†kata Rusli Habibie.
Untuk itu Hari Suprayogi mengharapkan agar kerjasama dan koordinasi antar semua pihak dapat terlaksana dengan baik sehingga kendala-kendala dalam pengelolaan sumber daya air terutama yang berhubungan dengan operasi dan pemeliharaan (OP) sumber daya air dapat diatasi, mengingat kegiatan operasi dan pemeliharaan dapat berkontribusi untuk program ketahanan pangan dan ketahanan air sehingga dapat memberikan manfaat yang banyak dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Sasaran kegiatan yang ingin dicapai dalam pertemuan ini adalah berfungsinya seluruh jaringan irigasi secara optimal melalui pengelolaan OP prasarana sumber daya air, untuk mendukung ketahanan air sebagai salah satu penunjang surplus padi 10 juta ton. Target keluaran dari kegiatan ini adalah tersedianya dokumen pengelolaan dan usulan pembiayaan OP prasarana SDA tahun 2015.
Acara ini turut dihadiri oleh Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Sekretaris Daerah Gorontalo, Direktur Pengelolaan Tata Air dan Irigasi Kementan, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Forum Koordinasi Pemerintah Gorontalo, dan perwakilan 14 provinsi lainnya.
- Superman