Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) menggelar Koordinasi dan Ramah Tamah Direktur Jenderal Sumber Daya Air (Pejabat Baru dan Pejabat Lama) pada Rabu, 21 September 2016 di Ruang Rapat Ditjen SDA. Dalam acara tersebut, hadir Donny Azdan selaku Direktur Pengairan dan Irigasi BAPPENAS dan para pejabat Eselon II dan III di Lingkungan Ditjen SDA. Dalam acara ini, Mudjiadi yang merupakan Direktur Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA) periode Juli 2014- Desember 2016 memberikan masukan terkait pengalamannya kepada Dirjen SDA yang baru, Imam Santoso.
Dalam sambutannya, Mudjiadi menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pejabat yang telah mendukungnya dalam membangun infrastruktur negara khususnya di bidang sumber daya air. Menurutnya, perkembangan orang-orang SDA sudah menunjukkan kemajuan yang signifikan. Permasalahan tanah yang selama ini menjadi problem terbesar bagi Ditjen SDA mulai dapat diselesaikan satu per satu. Hal ini tentunya mendukung pembangunan infrastruktur SDA menjadi semakin lancar.
Ia menambahkan bahwa saat ini peraturan semakin ketat dan complicated seperti kewenangan Daerah Irigasi yang sudah dibagi antara kewenangan pusat dan daerah. Dan adanya penghematan anggaran namun target pembangunan masih tetap. Kondisi ini menuntut para generasi penerus Ditjen SDA agar memiliki strategi baru dalam melakukan percepatan pembangunan infrastruktur sumber daya air yang berkualitas. Selain itu, frekuensi bencana yang melanda berbagai daerah di Indonesia semakin meningkat. Oleh karenanya, Mudjiadi berharap kepada Imam Santoso untuk memiliki kearifan dan strategi dalam menangani berbagai hal tersebut.
Di samping itu, manajemen dalam tubuh organisasi Ditjen SDA perlu dikelola dengan baik agar para pejabat dan pelaksana mampu saling bersinergi dalam menemukan terobosan baru agar manfaat infrastruktur sumber daya air yang dibangun benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Di akhir sambutannya, Mudjiadi berpesan kepada Imam Santoso agar mulai melakukan penilaian terhadap para pejabat Eselon II yang memiliki kompetensi untuk menjadi Dirjen SDA berikutnya. “Pengganti Bapak nantinya harus dari dalam juga karena mereka sudah mengerti betul tantangan dan permasalahan yang dihadapi oleh Ditjen SDA,†tuturnya. (dro kompuSDA)
- Publikasi