Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan dana Rp 810,47 miliar untuk Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 84,61 miliar digunakan untuk program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) yaitu program percepatan peningkatan tata guna air Irigasi, preservasi jalan, sanitasi berbasis masyarakat (SANIMAS), program kota tanpa kumuh (KOTAKU).
Selain itu, dipakai juga untuk rumah khusus, rumah swadaya, dan rumah Susun. Menurut Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dengan program-program tersebut, Kementerian PUPR berupaya mengurangi kesenjangan pembangunan wilayah melalui percepatan dan pemerataan pembangunan wilayah dengan menekankan keunggulan kompetitif perekonomian daerah berbasis sumber daya alam, sumber daya manusia, dan penyediaan infrastruktur.
"Untuk mendukung ketahanan pangan di Sulawesi Barat, Kementerian PUPR melalui Ditjen Sumber Daya Air melaksanakan pemeliharaan, rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi kecil dengan program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI). Pelaksanaan P3-TGAI di Sulawesi Barat tersebar di 46 lokasi dengan dana Rp 12,4 miliar," kata Basuki dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/8/2017).
Sementara untuk pembinaan dan pengembangan kawasan permukiman di Sulawesi Barat dilaksanakan melalui program KOTAKU dan SANIMAS dengan alokasi dana Rp1,36 miliar. Progam KOTAKU menyasar 17 kelurahan di 2 kabupaten yaitu Kabupaten Majene dan Kabupaten Polewali Mandar. Adapun lima kegiatan yang dilakukan yaitu perbaikan saluran, pembangunan tempat penampungan sampah (TPS), pembangunan jalan lingkungan, penanggulangan kebakaran (jalur evakuasi) dan Ruang terbuka hijau (RTH).
Program peningkatan kualitas lingkungan melalui Sanimas, khususnya pengelolaan air limbah diperuntukkan pada kawasan kumuh miskin dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Program SANIMAS di Sulawesi Barat berada di 3 Kabupaten/kota yaitu Kabupaten Mamasa (1 kec. Sumamorong), Kabupaten Mamuju (1 kec. Mamuju) dan Kota Mamuju Utara (1 Kec. Pasang Kayu). Beberapa Kegiatan Sanimas antara lain Prasarana Mandi Cuci Kakus (MCK)+ / (MCK)++, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kombinasi dengan MCK+/MCK++ dan Sambungan Rumah (SR).
"Sedangkan untuk meningkatkan konektivitas di Sulawesi Barat yang berbasis masyarakat dialokasikan anggaran sekitar Rp 40,85 miliar," terang Basuki.
Anggaran tersebut dimanfaatkan untuk pemeliharaan jembatan sepanjang 7.472,2 meter dan pemeliharaan jalan nasional sepanjang 491 km. Pemeliharaan rutin jalan antara lain Jalan Kaluku-Batas Kota Mamuju (28,5 km), Mamuju-Batas Kabupaten Majene (37 km). Lalu, Batas Kota Majene-Batas Kota Polewali (40,7 km), Malabo-Tabone (27 km), Tabone-Polewali (45,7 km) dan Batas Kabupaten Mamuju-Tameroddo (50,9 km).
Alokasi anggaran untuk kegiatan OP Preservasi jalan yang terkait dengan program IBM sebesar 20% dari total alokasi padat karya bidang pembangunan jalan dengan estimasi sebesar Rp 8,7 miliar. OP Preservasi Jalan merupakan tindakan pro aktif untuk mempertahankan fungsi jalan yang mampu memberikan jaminan terhadap umur jalan.
Terakhir di bidang perumahan, Kementerian PUPR menggulirkan program peningkatan kualitas 2.000 unit rumah swadaya di 6 kabupaten senilai Rp 30,9 miliar. Sebaran rumah swadaya tersebut meliputi Kabupaten Majene (313 unit), Kabupaten Mamasa (279 unit), Kabupaten Mamuju (335 unit), Kabupaten Mamuju Utara (400 unit), Kabupaten Polewali Mandar (350 unit), Kabupaten Mamuju Tengah (323 unit).
"Rumah swadaya dibangun atas prakarsa dan upaya masyarakat baik secara sendiri maupun berkelompok, dan dapat memperoleh bantuan/kemudahan dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah," tutur Basuki. (hns/hns)
- sisda