Direktur Jenderal SDA, Imam Santoso, didampingi oleh para pimpinan tinggi pratama menerima kedatangan delegasi Royal Irrigation Department (RID) Thailand. Dalam kunjungan ini delegasi yang berjumlah 4 orang yaitu Mr. Kittiporn Chaweesuk, Mr. Noppadon Phaka, Mr. Wananat Leenin dan Mr. Peerapong Rattanaburi, ingin mengetahui tentang perkembangan pengelolaan sumber daya air di Indonesia.
“Direktorat Jenderal SDA mempunyai program pembangunan infrastruktur sumber daya air 2015-2019 yang terdiri dari pembangunan 65 bendungan, pembangunan jaringan irigasi 1 juta ha, rehabilitasi jaringan irigasi 3 juta ha, pembangunan/peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan air baku 67,52 m3/det, pembangunan embung/bangunan penampung air lainnya 1088 buah, pembangunan sarana dan prasarana pengendali banjir 3080 km dan pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana pengamanan pantai 530 km. Untuk itu Direktorat Jenderal SDA berusaha dengan keras untuk mencapai target sampai dengan tahun 2019,”jelas Direktur Jenderal SDA, Imam Santoso.
Direktur Jenderal SDA menyatakan bahwa untuk pembangunan bendungan, Direktorat Jenderal SDA Kementerian PUPR membangun bendungan yang mempunyai multi fungsi, dimana selain mengairi sawah masyarakat, bendungan tersebut juga berfungsi untuk pengendalian banjir, penyediaan air baku, pembangkit tenaga listrik dan pariwisata.
Lanjut Imam Santoso, khusus untuk irigasi terdapat pembagian kewenangan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pemerintah kab/kota.”Irigasi yang menjadi kewenangan pemerintah pusat 3.142.532 ha, kewenangan pemerintah daerah seluas 1.634.467 ha dan yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota 4.359.028 ha. Dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) di daerah saling berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat guna memenuhi dan melaksanakan program pemerintah yaitu ketahanan pangan,”kata Imam.
Royal Irrigation Department (RID) merupakan salah satu lembaga pemerintah Thailand yang berkecimpung dalam bidang sumber daya air. Lembaga ini bertugas melakukan kegiatan pengelolaan, pengawasan dan pengaturan distribusi alokasi air untuk kebutuhan pertanian, energi rumah tangga dan energi. RID berharap agar dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang pengelolaan air di Indonesia serta lebih mempererat hubungan baik antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Thailand.
Selain bertemu dengan Pimpinan Tinggi Madya (eselon I) dan Pimpinan Tinggi Pratama (eselon II) di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, delegasi RID di Indonesia juga melakukan kunjungan lapangan ke Sudetan Kali Ciliwung dan Bendung Pasar Baru Irigasi Cisadane yang dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane.
Sudetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) berawal di Kali Ciliwung Kelurahan Bidara Cina dan berakhir di Kali Cipinang atau Kanal Banjir Timur Kelurahan Cipinang Besar Selatan yang berfungsi untuk mengalirkan sebagian debit banjir Kali Ciliwung sebesar 60 m3/det. Dan Bendung Pasar Baru yang terletak di Kota Tangerang, Banten, saat ini berfungsi untuk memenuhi beberapa kebutuhan air yaitu kebutuhan air irigasi (22.441 ha), kebutuhan air untuk PDAM (4.512 m3/det) dan kebutuhan air untuk industri (7.407 m3/det). (tin kompuSDA)
- kompusda