MEULABOH, KOMPAS.com
- Luapan air Sungai Krueng Teunom kembali menggenangi ruas jalan utama penghubung Meulaboh (Kabupaten Aceh Barat)–Aceh Jaya, tepatnya di kawasan Desa Blang Baro, Kecamatan Teunom, Kamis (17/11/16) pagi.
Akibatnya, jalan sulit dilalui oleh kendaraan dan antrean panjang, baik dari arah Meulaboh tujuan Banda Aceh maupun arah sebaliknya, sempat terjadi.
“Air tadi pagi naik lagi, padahal tadi malam genangan banjir sempat surut dan sudah dapat dilalui kendaraan,” kata Muhammad, salah satu warga Desa Blang Baro, Kecamatan Teunom, Aceh Jaya.
Menurut Muhammad, genangan di ruas jalan utama penghubung Pantai Barat Selatan Aceh kali ini mencapai 60 sentimeter sehingga tak dapat dilalui, khususnya oleh pengguna kendaraan roda dua dan mobil pribadi yang rendah.
“Kalau sepeda motor tidak dapat dilalui, karena selain dalam arus banjir juga sangat deras,” katanya.
Untuk melintasi lokasi jalan yang tergenang banjir sepanjang 100 meter ini, ratusan pengguna kendaraan roda dua terpaksa membayar jasa angkutan becak warga untuk melewati lokasi genangan banjir.
Sementara itu, mobil pribadi jenis sedan khususnya terpaksa harus dimatikan mesin dan menutup lubang knalpot kemudian didorong oleh warga untuk melintasi lokasi banjir dengan upah Rp 50.000 per mobil.
“Sepeda motor ongkosnya Rp 15.-000 untuk melewati lokasi banjir. Kalau mobil Rp 50.000 satu mobil, pengguna jalan kebanyakan menggunakan jasa kami, karena kalau menerobos arus banjir itu resikonya mati mesin dan rusak. Kalau sudah rusak mesin biaya servicenya kan lebih besar,” tutur Muhammad.
Menurut dia, ruas jalan ini kerap dilanda banjir saat musim penghujan tiba, setidaknya dalam bulan ini saja sudah tiga kali terendam arus banjir, bahkan akses pengguna kendaraan dari Meulaboh tujuan Banda Aceh ataupun arah sebaliknya sempat terjadi lumpuh total dan terjadi antrian panjang saat tergenang arus banjir yang terjadi, Selasa (8/11/16) lalu.
“Minggu lalu sempat tidak dapat dilintasi sama sekali karena ketinggian arus banjir yang menggenangi badan jalan mencapai dua meter lebih, namun besok paginya sudah surut, memang genangan arus banjir di jalan ini paling lama bertahan satu hari, kalau tidak ada hujan langsung surut,” ujarnya.
- kurdi