Tim Pelaksana dan Dewan Juri Pemilihan Komunitas Peduli Sungai melakukan peninjauan untuk melakukan penilaian lapangan pada wilayah kerja komunitas Yayasan Sanggar Indonesia Hijau (SI Hijau) yang pada presentasi sebelumnya di Semarang memperoleh peringkat pertama oleh Dewan Juri.
Acara tersebut merupakan kegiatan lanjutan dari penyampaian materi oleh Sanggar Indonesia Hijau (SI Hijau) sebelumnya di Semarang pada bulan Juli kemarin di Semarang. Komunitas Peduli Sungai SI Hijau memperoleh peringkat pertama saat lomba penilaian Presentasi Kinerja dengan menampilkan motif pembentukan komunitas, keterbukaan finansial, visi dan misi serta program kerja sangat relevansi dengan permasalahan sungai dengan kemampuan membangun jejaring kerja serta mampu menginpirasi tumbuh dan berkembangnya komunitas lain.
“Kami menyadari bahwa aktovitas komunitas SI Hijau bermacam-macam kepeduliannya, dengan terlaksananya kegiatan ini, saya berharap kita semua akan lebih cenderung dan intens untuk mengajak masyarakat agar lebih peduli akan pentingnya keberadaan dan fungsi sungai bagi keberlangsungan kita bersama,”
Hal tersebut disampaikan oleh Kasubdit OP Sungai dan Pantai, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Muhammad Marasabessy pada acara Visitasi Penilaian Lapangan oleh Tim Juri pada Pemilihan Komunitas Peduli Sungai Tingkat Nasional Tahun 2017 di Jawa Timur (24/10).
Sementara itu Slamet Budi Santoso selaku salah satu Dewan Juri mengatakan bahwa penilaian visitasi pada kali ini merupakan pengecekan kondisi lapangan apakah sesuai dengan yang sebelumnya dipresentasikan.
“Kedatangan kami ke Pasuruan untuk menindaklanjuti kondisi lapangan di lokasi SI Hijau apakah sesuai yang dengan dipresentasikan sebelumnya. Kita sudah melihat bagaimana konservasi air ditangani dengan membuat resapan air, membuat biogas dan lainnya.”
Adapun terdapat 3 kriteria yang dinilai dari kunjungan lapangan ini, yaitu Kelembagaan dari LSM, kedua adalah bentuk aktivitas yang telah dilakukan oleh Komunitas Peduli Sungai tersebut, dan yang terakhir adalah dampak dari kegiatan tersebut terhadap masyarakat.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan Agus Sutiadji mengatakan pihaknya sangat mendukung kegiatan seperti ini khususnya Komunitas Peduli Sungai SI Hijau berada di Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
“SI Hijau ini sangat menarik perhatian, tanpa menganggu pemerintah, sangat getol untuk melestarikan sumber-sumber yang ada di kawasan sebagian gunung itu yang menjadikan SI Hijau ini menarik banyak pihak. Tetapi yang lebih penting bukan peringkat tapi pemerintah dalam hal ini memberikan support agar di daerah lain dapat berdiri SI Hijau lain yang bisa membantu pemerintah melestarikan alam,” ujar Agus.
Ketua SI Hijau, Sugiyarto menambahkan bahwa SI Hijau didirikan karena sebuah panggilan untuk melestarikan keberadaan air, maka pihaknya mulai melakukan gerakan-gerakan dari segi ekologi, ekonomi dan sosial.
“Kami mengarah pada pembuatan biopori, sumur resapan, pembibitan tanaman, mengadakan sosialisasi untuk mengajak semua pihak termasuk menumbuh kembangkan ekonomi kreatif terutama pemanfaatan air itu sendiri di bidang perikanan. Disini ini lengkap, ada sungai, sawah dan hutan. Banyak sumber mata air.” ujarnya. (kompu-SDA/dnd)
- kompusda