Jakarta – Sebagai lanjutan dari sidang pleno pertama pada bulan Maret lalu, Dewan Sumber Daya Air Nasional kembali menggelar sidang pleno kedua Tahun 2022  guna membahas dan menyepakati 4 rekomendasi isu strategis dan rencana kerja tahun 2023 yang dilaksanakan di Jakarta, Selasa (20/12/2022).

Dewan Sumber Daya Air Nasional merupakan wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada tingkat nasional, sebagai mana ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2022 berperan aktif dalam menyikapi tantangan global baik perubahan iklim, krisis pangan maupun energi dan ekonomi  guna pengelolaan sumber daya air yang semakin efektif.  Salah satu tugas dan fungsinya adalah memberikan saran dan pertimbangan kepada Presiden dalam penetapan kebijakan nasional dan penanganan isu strategis antar-pemangku kepentingan dalam pengelolaan sumber daya air. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan selaku Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional dalam pembukaannya menghimbau agar partisipasi aktif baik dari unsur pemerintah maupun non pemerintah dapat ditingkatkan ke depannya agar dapat menghasilkan rumusan kebijakan Sumber Daya Air yang lebih implementif dan berdampak luas. Mengingat Indonesia perlu bersiap untuk dapat menghadapi segala permasalahan global, seperti perubahan iklim dan krisis pangan.

“Salah satu kunci keberhasilan untuk tercapainya Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu adalah semua pemilik kepentingan dapat berkoordinasi dengan baik antar satu sama lain, sehingga program dan kegiatan antar Kementerian/Lembaga dapat sinkron dan dapat tercapai pengelolaan sumber daya air yang baik. Melalui Dewan Sumber Daya Air Nasional ini kita secara bersama-sama dapat berkoordinasi dalam suatu wadah sehingga sinkronisasi program dalam pengelolaan sumber daya air dapat tercapai, dan menghasilkan kegiatan yang tepat sasaran, saling berkorelasi antar kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah,” kata Menko Luhut.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono selaku Ketua Harian Dewan Sumber Daya Air Nasional yang pada kesempatan ini diwakili oleh Direktur Jenderal SUMBER DAYA AIR Jarot Widyoko yang merupakan Sekretaris Dewan Sumber Daya Air Nasional melaporkan bahwa 4 rumusan rekomendasi isu strategis yang disiapkan yaitu Pelestarian Hutan dan Perlindungan Sumber Air, Rasionalisasi Pemanfaatan Air untuk Pertanian Tanaman Pangan Beririgasi, Tinjauan Peran Lubang Biopori dan Sumur Resapan untuk Mitigasi Genangan, serta Pengelolaan Terpadu Air Permukaan dan Air Tanah.

”Kami mengharapkan agar substansi keempat rekomendasi tersebut dapat disepakati dan ditetapkan dalam sidang pleno hari ini, untuk selanjutnya disampaikan kepada Bapak Presiden sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan kebijakan nasional,” ujar Jarot.

Sedangkan usulan Rencana Kerja Dewan Sumber Daya Air Nasional Tahun 2023 terbagi dalam 5 kelompok, yaitu penyiapan kebijakan-kebijakan terkait Sumber Daya Air, penyiapan rekomendasi isu strategis Sumber Daya Air, kegiatan monitoring dan evaluasi, koordinasi internal Dewan Sumber Daya Air Nasional dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan di luar anggota Dewan Sumber Daya Air Nasional, serta peningkatan peran Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Untuk diketahui, bahwa Dewan Sumber Daya Air Nasional terdiri dari 18 Menteri dan 6 Gubernur (dengan asas perwakilan) dari unsur pemerintah dan 22 organisasi/asosiasi yang terdiri dari aspek konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak sumber daya air.

Turut hadir Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Parawisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Teguh Setyabudi, para Kepala Lembaga, serta para anggota Dewan Sumber Daya Air Nasional. (arg)

 

  • kompusda

Share this Post