Dalam mengingkatkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia di bidang sumber daya air Direktorat Jenderal SDA, Kementerian PUPR, menyelenggarakan kegiatan Young Water Professional Development Programme yang merupakan hasil kerjasama antara Direktorat Jenderal SDA dan Pusat Pendidikan dan Latihan Kementerian PUPR dengan Pemerintah Belanda Konsorsium Proyek yang terdiri dari MDF Training and Consultancy, Deltares dan Water Opleidingen.

“Kegiatan Young Water Professional Development Program dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang sumber daya air terutama para generasi muda karena kedepannya banyak sekali tantangan yang akan dihadapi oleh kita terutama dalam hal pengelolaan sumber daya air,” ujar Agus Suprapto, Direktur Bina Penatagunaan Sumber Daya Air, dalam acara Penyerahan Sertifikat Kegiatan Young Water Professionals Development Programme, di Jakarta (111015). Turut dihadiri oleh Kepala BPSDM, Anita Firmanti, Sekretaris BPSDM, Amwazi, Kepala Balitbang PUPR, Arie Setiadi Moerwanto, Director MDF, Bart Van Halteren, Nederland Agency for Enterprises, Simon Warmerdam dan para peserta Young Water Professional Development Programme.

Pada kesempatan yang sama Kepala BPSDM, Anita Firmanti, mengatakan bahwa SDM Kementerian PUPR terdiri dari berbagai macam bidang ilmu. “Kementerian PUPR memang kementerian teknis namun tetap membutuhkan bidang lain selain teknik, seperti ilmu-ilmu bidang sosial, karena pembangunan infrastruktur bidang PUPR bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti bendungan, jalan, perumahan, dan semua itu membutuhkan keterampilan dalam bidang sosial atau non teknis,” jelas Anita.

Untuk itu melalui kegiatan ini diharapkan para generasi muda di bidang teknik dapat mengembangkan diri baik dalam hal keterampilan maupun pengalaman dalam mengatasi berbagai masalah khususnya bidang pengelolaan sumber daya air.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Balitbang PUPR, Arie Setiadi, bahwa pembangunan infrastruktur saat ini khususnya bidang sumber daya air menghadapi permasalahan klasik yang berhubungan langsung dengan lahan masyarakat. “Apabila masyarakat tidak menyetujui pembangunan tersebut mereka dapat mengajukan keberatan atas proyek tersebut, dengan kata lain masalah teknis tidaklah terlalu memberatkan namun masalah sosial yang agak sulit untuk diselesaikan dan membutuhjan waktu yang sangat lama. Untuk itu sudah para young water professionals ini selain mempelajari dan memperdalam serta mengaplikasikan bidang teknik di lapangan, juga harus memperbanyak keterampilan dan pengalaman dalam hal berhubungan dengan masyarakat, baik untuk bernegosiasi maupun berkomunikasi dengan masyarakat setempat,” kata Arie Setiadi.

Young Water Professionals Development Programme merupakan rangkaian dari dua pendidikan dan pelatihan (diklat) dan beberapa periode magang pada tahun 2014 dan 2015. Kegiatan diklat dirancang dengan peserta yang diseleksi, kurikulum yang disusun berdasarkan masukan dari para professional muda dan praktisi bidang sumber daya air yang telah berpengalaman dilengkapi dengan metode pengajaran dari para pengajar/mentor yang professional.

Agus Suprapto berharap kombinasi antara kegiatan diklat dan magang dapat membentuk professional muda sumber daya air yang memiliki sikap, keterampilan dan pengetahuan sehingga mampu menerjemahkan konsep atau permasalahan yang kompleks menjadi praktis dan sederhana.

Sertifikat Kegiatan Young Water Professionals Development Programme diserahkan secara simbolik oleh Direktur BPSDA kepada perwakilan peserta yaitu Juniferanne N. Brahmana.

  • Superman

Share this Post